Wednesday, November 2, 2016

Berbagi pengalaman

Minggu 30 oktber 2016   Saya akan berbagi pengalaman saya mengikuti canon photo marathon 2016 yang digelar di Hartono Mall jogja.  

Berawal dari coba coba saya mendaftar via email akhirnya saya memutuskan niat untuk mengikuti canon photomarathon. Dengan memntransfer 110ribu yang sebelumnya sudah dikonfirmasi pihak penyelenggara melalui email tentang syarat dan ketentuan komba. Saya mendaftar via email sekitar pas 1 bulan kemarin. 

 

Hari ini saya sesampai di hartono mall langsung melakukan registrasi peserta dengan selebaran yang sebelumnya sudah dikirim via email. Setelah saya rgistrasi ulang saya mendapatkan kaos, topi, id card dan tas kecil untuk dipakai selama kegiatan lomba berlangsung. Memang syarat lomba nya yaitu peserta menggunakan atribut lomba yang tlah dibagikan panitia.

 

Untuk tema pertama yaitu Bhinneka tunggal ika. Nah pada tema pertama ini saya mengambil foto diwarung babe. Mengambil foto makanan. Maksut saya mungkin dari berbagai macam sayuran akhirnya jadi satu di piring. Trnyata tidak masuk tema. Memang tema pertama sangat sulit bagi saya menjawab nya dengan diemplementasikan ke foto.

  Tema kedua yaitu genasi bangsa. Pada tema kali ini saya mengambil foto didalam gedung mall hartono. Pas itu ada toko buku yng menjul buku scara diskon. Ada dua anak kecil sedang meilhat dan membaca buku sontak saya langsung memotret.  

Tema ketiga mengambil tema yaitu senja di yogyakarta. Pada tema kali ini memang saat sore itu cuaca mendung sedangkan sunset sore itu sangat cepat. Sedangkan untuk waktunya juga diberi waktu sekitar 45 menit. Saya langsung beroikir untuk mengambil foto di kantor saya. Dengan harapan dikantor saya ada lambang daerah istimewa yogyakarta. Untuk unsur tempat saya pikir sudah masuk. Tema ketiga ini saya yakin sukses tapi entah mengapa dewan juri mungkin ada pertimbangan lain.

 

Pada canon photomarathon yang diselenggarakan di hartono mall ini, disamping kita lomba hunting foto, antara sesi tema 2 dan tema 3, diisi workshop seminar fotografi oleh yulianus landung. Beliau ini adalah sosok fotografer yang lebih berkecimpung di fotografi industri. 

  Inti dari workshop ini,semua fotografer bisa mengambil semua momen jika diberi akses lebih ke area tersebut. Jika tidak diberi akses mana mungkin fotqografer mendapat kan foto yang sesuai harapan.   Foto bagus adalah foto yang bisa menjual. Dihargai oleh orang lain. Dan itu adalah sah saja.   

Saya tidak akan menjelaskan, membaguskan foto orang lain, bahkan mencaci bahasa kasarnya. Karena bukan kapasitas saya juga sebagai penilai. Tiap juri pasti punya standar yang pakem untuk menjelaskan dan menilai bahwa foto itu memang layak untuk menjadi juara. 

 

Ada hal yang terduga ada juga hal yang menurut saya hasil foto tsebut memang terbilang bagus dari segi komposisi. Memang saya sampai saat ini untuk foto lebih terpaku kepada foto jurnalistik dan bukan ditujukan foto itu menarik untuk dijual. Tapi lebih menerang kan kepada inti darifoto jurnalistik yaitu 5w 1h. Sehari harinya saya lebih terfokus kepada jurnalistik. 

  Mungkin disuatu saat semoga saja saya bisa menguasai swgala macam foto jenis apapun itu.... Suatu saat nanti.........   Selamat kepada para juara.....

Wednesday, September 7, 2016

Pelayanan pajak kendaraan gak sampai 10 menit

Rabu 7 September 2016



Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya membayar pajak kendaraan bermotor.. saya pagi ini berangkat ke kantor samsat kota jogja yang terletak di selatan pingit jogja.. sebelah barat kantor ditlantas polda diy. Nah saya sesampai disana pukul 7.15 wib dan langsung dapet antri nomer 4. Memang pagi ini antrian cukup banyak mengingat banyak warga yang antusias membayar pajak melalui loket pelayanan cepat ini.

Loket pelayanan pajak kendaraan bermotor ini semacam pelayanan di bank. Jadi ketepatan dan kecepatan pelayanan pajak memang di nomer satukan..

Untuk syarat membayar pajak kendaraan tahunan disini, yaitu,
- membawa BPKB asli
- STNK asli
- kartu identitas diri asli

Nah yang saya garis bawahi disini, untuk kartu identitas diri asli tidak harus menggunakan KTP, tapi boleh membawa SIM asli.. yang terpenting nama + alamat kartu identitas asli sama dengan nama + alamat Identitas di STNK dan BPKB. Ini yang saya sukai. Jadi semisal gak bawa KTP ya SIM juga boleh.. asal jangan membawa surat hutang surat bon dll hahahaha (bercanda).

Pelayanan pajak disini di buka tepat jam 08.00wib. karna saya dapat antrian nomer 4, saya langsung dipanggil berurutan sampai nomer 20. Setelah itu berhenti karena petugas pajak samsat mengecek dan mensingkronkan data.. (entah apalah namanya).

Tak sampai 8 menit saya langsung dipanggil untuk melakukan pembayaran. Setelah antri tentunya.. nah yang digaris bawahi disini pelayanan cukup cepat gak sampai 10 menit.. mulai dari di panggil untuk masukkan syarat2 pajak kendaraan sampai melakukan pembayaran. Cukup cepat memang..

Bagi teman2 keluarga atau siapa saja yang ingin membayar pajak kendaraan (yang terpenting kendaraan nya Plat AB, karena sampai saya menulis artikel ini, belum ada regulasi atau aturan yang mengatur pajak kendaraan luar daerah. Misal plat B membayar pajak di area DIY, belum bisa).

Setelah saya selesai membayar pajak, dari petugas di berikan plastik untuk wadah Stnk nya. Jadi tak perlu repot2 membeli di luar area samsat. Ini diberikan gratis dan baru.

Monggo rekan2 membayar pajak kendaraan di samsat Kota Jogja. Yang menurut saya loket semacam ini baru ada 1 tempat di area DIY. cepat dan tidak menghabiskan waktu terlalu lama.....


Wednesday, August 24, 2016

Penjual pecel sayur ini ingin anak-anaknya sukses

"buk pecel 1 dimakan sini ya" tanyaqu kepada penjual pecel yang berjualan di sebelah hotel persis tempat qu pelatihan jurnalistik selama seminggu.....
"Mendoannya pinten mas?"
"Loh ibuk asli pundi koq saget boso jowo"
"Kulo Cilacap mas"
"Woalah gur cerak ro nggonqu" sambil aq memperkenalkan diri orang jogja..
"Mendoane kalih nggih buk"....
"Nggih mas pedes mboten?"
"Sedang aja bu" pinta qu kepada penjual pecel...

Saking asiknya memperkenalkan diri saya sampai lupa menanyakan namanya ibu penjual siapa..
Akhirnya setelah kurang lebih 10 menit tersajilah pecel... Satu santapan, waowwww enak sekali.. batinqu berucap..

Kalau untuk seukuran penjual pecel di pinggir jalan menurut saya ini termasuk enak dari mana pun.. meski saya bukan termasuk orang yang gila pecel tapi overall untuk orang yang tidak terlalu suka pecel pasti merasakan kelezatan pecel nya.

Komposisi pecel nya pun terbilang jumbo untuk ukuran saya... Pecel + lontong 1 + mendoan 2 yang menurut saya sebesar mendoan giwangan jogja (deket rumah saya). Enak lezat bikin kenyang tentunya untuk se ukuran saya..

Sudah selesai makan, sambil membayar ternyata harga nya kebetulan murah untuk ukuran ibukota, saya pecel lontong mendoan 2 tambah aqua gelas 1 harganya Rp 13.500,-. murah

Saya ngobrol2 dengan ibu penjual nya yang kebetulan gak ada pembeli... Ibu ini bercerita mempunyai anak 7, anak pertama kukiah semester 6 di daerah kedoya, nomer 2 kelas 3 di smk di cilacap, anak nomer 3 smp kelas 3, nomer 4 sd kelas 6, nomer 5 sd kelas 3 dan yang terakhir masih berumur 1 th..

Hebat sekali menurut saya.. meskipun dengan berjualan pecel, bapak ibu penjual pecel yang pas aq jajan disini bapaknya sedang mengantar pesanan, bisa mensekolahkan anak2 semua...

"Kulo (saya) jualan pecel mulai 8 th lalu mas, tiap 2 bulan sekali juga pulang ke Kroya (cilacap, tempat asal bapak ibu penjual pecel tsb)." Jadi ya tiap 2 bulan bisa nengok anak di kampung mas...

Sembari kepo dan semacam menjadi wartawan dadakan (sambil belajar jurnalistik sih, hehehe). Saya tanya ke ibu penjual..,

"Ibuk kalo jualan gini tiap sore hari ya buw"?
"Iya mas Alhamdulillah tiap sore juga pasti habis mas".
"Oh iya to bu, Alhamdulillah".
"Tiap hari omzetnya berapa bu?", Tanya saya lagi..
"Tiap hari pasti habis 300an porsi mas, itu hari biasa, kalo kemaren pas bulan puasa, bener2 membawa rejeki buat saya mas, paling gak 2x lipatnya ini (600an porsi) pasti laris mas, Alhamdulillah rejeki bulan puasa."...
"Wahh sukses nggih buw, putrane saged sekolah sedoyo".
"Inggih mas Alhamdulillah".

Saya berpikir jika ibu dan bapak penjual ini dengan tekun jualan, meski hanya berjualan pecel, bisa mensekolahkan anak2nya, pasti perjuangannya luar biasa. Kerja keras selalu tawakal dan berdoa agar meski ibu bapak penjual ini hanya jualan pecel, dia ingin anak2nya sekolah tinggi biar jadi anak yang sukses.... Doa yang bagus dari orang tua untuk anak2nya..

Perjuangan memang tidak diperoleh dengan instan. Tapi diperoleh dari hal yang kecil dan sederhana. Seperti ibu dan bapak penjual ini, cita2nya hanya sederhana, hanya ingin anak2nya semua sukses....

Demikian blog ini saya tulis, sayangnya saya tidak tanya siapa nama ibu penjual tadi.. bagi yang ingin mencicipi, pecel ini terletak di selatan hotel trinity, jalan pembangunan 3. Gambir jakarta pusat...





Latihan membuat naratif di Diklat Jurnalistik Mabes Polri

Dheny, Polisi yang hobi Foto dan Taekwondo

Brigadir Polisi Dheny Yunianto Nugroho, S.H. lahir 28 tahun yang lalu di Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Anak Pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Bapak Kompol (purn) Marsudi dan Ibu Purwantini S.Pd. dia berhasil menyelesaikan pendidikan Kepolisian di SPN Banyubiru Ambarawa Jawa Tengah Pada Juli 2007. Pada tahun 2013 berhasil menyelesaikan kuliah Strata 1 nya di Universitas Widya Mataram Yogyakarta dengan predikat Cukup memuaskan.
Suami dari Musyrifah Kurniawati, Sehari hari nya berdinas di Bid Humas Polda DIY sebagai Wartawan Tribrata News Jogja pada bagian liputan lapangan. Pada awal lulus pendidikan langsung berdinas di Dit Sabhara bagian dalmas Polda DIY selama 5 tahun. Juli 2013 mendapatkan TR untuk berdinas Di Bid humas Polda DIY sampai sekarang.
Pengalaman pendidikan umum berawal dari masuk Sekolah dasar pada tahun 1994 dan lulus pada tahun 2000. Dan langsung masuk smp serta lulus tahun 2003. Mulai masuk organisasi ketika dia kelas 1 sma pada tahun 2003, dipercaya menjadi pengurus OSIS selama 2 tahun. Tonti, karena pencapaiannya pula berhasil mengantarkan dia terpilih menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Bantul 2004.
Sambil mengingat masa lalu, dheny juga menceritakan, Gempa jogja tahun 2006 memupuskan harapan menjadi anggota Polri. Di sela-sela tes Bintara Polri, cukup membuat dia untuk mundur dari tes penerimaan. Tetapi pada akhirnya, awal tahun 2007, dengan niat tulus dan kemantapan hati, dia mendaftar lagi bintara polri dan akhirnya lulus.
Hobi fotografi juga sering digeluti pria yang berperawakan agak gemuk ini. Bahkan karena sering nya memotret, sampai lupa waktu. Pernah juga dia hunting foto dari pagi sampai pagi hanya untuk mendapatkan momen yang pas untuk mendapatkan foto landscape yang bagus. Mulai dari memotret model, bahkan sering juga di order untuk meliput acara pernikahan. Bersama teman-teman dari komunitas nya, membentuk perkumpulan fotografi. fotografi juga yang mengantar dheny masuk ke jajaran bid humas polda diy. Entah kenapa mungkin ada orang yang melihat bakat dia, atau dengan alasan humas kekurangan personel.
Di sela-sela dinasnya, dheny yang sudah mempunyai anak umur 2 tahun itu, juga mengikuti perguruan Taekwondo, sampai meraih sabuk Merah hingga sekarang. Mengajar latihan Taekwondo menjadi kegiatan yang rutin di laksanakan hingga kini di sela-sela tugasnya yang padat dalam mengabdi menjadi anggota polri.
Anak-anak pada jaman sekarang lebih rentan terhadap hal-hal yang berbau narkoba pornografi dan hal negatif lain. Untuk itulah dheny berpikir lebih baik disalurkan ke hal positif misalnya mengikuti perguruan Taekwondo. “lebih baik anak-anak disalurkan ke hal positif untuk menyelamatkan dari hal-hal negatif”. Kata dheny sebagai penutup wawancara.


NB : Latihan membuat naratif di Diklat Jurnalistik Mabes Polri
Yang penting kekuatan berita itu ada di judul. Menarik bagus dan membuat penasaran pembaca


Friday, August 12, 2016

Nasi goreng yanto sedap enak...!!!

Pertama kali mencoba nasi goreng Yanto ini hal pertama yang saya rasakan adalah "Waowww antri nya Masya Allah". Memang setiap kali berkunjung ke warung nasi goreng (bakmi jowo) Yanto ini pasti antri lebih dari 20... Dan ketika saya pesan paling tidak untuk menunggu antrian ke 20 sekitar 20-30 menit... Meskipun sudah menggunakan 2 "luweng", (tempat masak yang terbuat dari tanah liat dan dengan menggunakan arang), penyajiaanya pun sudah cukup cepat... Untuk sekali masakan saja saya hitung sekitar 4-5 menit saja...

Akhirnya setelah menunggu kurang kebih 30 menitan, nasi goreng nya pun sudah jadi. Karna saya sudah langganan disini selama kurang lebih 6 tahun (sampai ditulisnya artikel ini), tinggal bilang saja ke Pak yanto atau bu yanto (yang merupakan juragan warung nasgor ini)., "Pak pesen nasgor biasane nggih".. memang ciri khas saya membeli nasgor disini yaitu nasi goreng dengan ditaburi irisan cabe merah..

Maknyusssss. Kesan pertama saya waktu istri saya mengajak pertama kali kesini... Memang nasi goreng disini yang menurut lidah saya adalah nasi goreng terenak di jogja.. gak tau apa pendapat orang lain yang jelas saya sebagai penggemar nasi goreng yang sudah wira wiri melanglang buana ke seluruh penjuru jogja sampai saat ini nasi goreng Yanto ini adalah nasgor nomer 1 di jogja.. Enak..!!!!

Sulit menjelaskan rasa dari nasi goreng buatan pak yanto ini... Sebenarnya masakannya terdiri dari bahan2 yang umum seperti dari peralatan masak yaitu luweng dan arang serta dikipasi dengan kipas listrik..

Menurut pengakuan juragan pak Yanto, bahkan bapak Probosutejo yang merupakan sosok pengusaha terkenal dan masih kerabat Alm Presiden Soeharto juga sudah menjadi langganan disini. Saya sering melihat beliau (bpk probo) membeli disini. Bahkan beliau mengajak para sopir maupun ajudannya untuk makan disini.. bahkan pak probo sendiri sering nge bon grobak full komplit untuk acara di kampung halamannya di daerah kemusuk sedayu untuk acara misal keluarga, bahkan menerima tamu beliau (berdasarkan cerita dari Pak Yanto nya sendiri sih).

Warung nasi goreng Yanto ini terletak di sebelah barat Pos polisi Gondowulung (ringroad selatan) sebelah selatan terminal giwangan.. saking rame nya bahkan saya sering kedapatan antri sampe 30an lebih..!!! Tapi akhinya saya tinggal pulang dulu sih... Hehehehe.

Jika teman2 berkunjung ke warung nasgor Yanto ini bersiap saja jika antri sampai 20an lebih.. itu menurut saya hal biasa.. tapi kalau misal warung pas tutup, kemungkinan besar grobaknya di bon oleh Bapak Probo dan itu pasti.... (Menurut pengakuan pak yanto nya juga sih)..

Sekian review atau ulasan atau pengalaman saya (entah apa itu namanya) tentang warung nasi goreng Yanto.. salam kuliner....

Nb : disini juga jualan bakmi goreng godog nasi godog.. tapi saya lebih prefer ke nasi gorengnya.....


Thursday, July 21, 2016

KAPOLDA DIY SAMBUT BAIK SALAM DAMAI DARI PAPUA, KITA ORANG BERSAUDARA

Rabu, 20 Juli 2016 bertempat di ruang Kapolda Polda DIY, Komisioner Komnas HAM  Natalius Pigai didamping dua staff nya ditemui Kapolda DIY Brigjen Pol Drs Prasta Wahyu Hidayat, SH, MM, MHum yang didampingi oleh Kapolresta Kombes Pol Tommy Wibisono SIK, Dir Intel kombes Pol Kukuh Kalis Susilo SIK, Kabid Humas AKBP Hj Anny Pudjiastuti S.Sos. MSi, dan Kabag Ops Polresta Kompol Sigit Haryadi, SIK beserta Bapak Edi Haryanto selaku Pengurus Legal dan Ambulance PMI Kota Yogyakarta.
Pertemuan berlangsung singkat dan padat. Maksud kedatangan Komisionaris Komnas HAM tidak lain dan tidak bukan adalah meminta keterangan kronologi kejadian pada saat Aliansi Mahasiswa Papua Yogyakarta melakukan aksi demo di Asrama Papua Kemasan di Jl Kusuma Negara pada 14 hingga 16 Juli 2016.
Kapolda DIY menyambut dengan hangat kedatangan Komnas Ham. Secara jelas dan runtut pertanyaan pertanyaan dari pihak Komnas Ham telah dijawab Kapolda beserta jajaran Pejabat Utama yang mendampingi tanpa ada yang ditutup tutupi dengan menyajikan fakta sebenarnya dilapangan disertai dokumentasi.
"Apa yang kami lalukan sudah sesuai prosedur. Tujuan kami melakukan pembatasan dalam pengamanan tidak lain dan tidak bukan adalah menghindari terjadinya bentrokan sehinggan muncul korban. Sudah bagian dari tugas kami selaku pihak Kepolisian mengamankan wilayah Yogyakarta. Kami bekerja profesional tanpa tebang pilih. Tolong ini jangan dipolitisir, dan stop isu isu yang tidak benar, jangan perkeruh suasana dengan meyebarkan berita berita yang tidak benar," tegas Kapolda.
Kapolda DIY menambahkan bahwa kami disini sebagai aparat negara yang mempunyai kewenangan menjalankan tugas, salah satunya adalah menjaga Yogyakarta tercinta ini tetap aman dan kondusif, kami selamatkan kedua kubu dari kemungkinan bentrok bila aksi dibiarkan. Tolong ini dipahami. Agar masyarakat tahu dan paham, jangan di politisir lagi.
Sementara pada Kamis, 21 Juli 2016 bertempat di ruang Kapolda DIY, hadir rombongan Staff dari Polhukam RI bapak Melky, Boy Ellay, Deu Ofide, Matius Murio, ditemani oleh Sesepuh Papua H Jansen, Pengurus Asrama Kemasan I bapak Gunawan, Alumni mahasiswa Papua yang saat ini menjadi Pendeta seperti Pdt. Andrea dan Pdt. Dr Karel Philemon Erari.  Semua rombongan diterima dengan baik oleh Kapolda DIY beserta pejabat utama.
Kedatangan rombongan ini bertujuan untuk silaturahmi, klarifikasi dan yang terpenting adalah memberi dukungan Polda DIY secara moril, serta menyampaikan ucapan terimakasih telah menghindarkan adik2 papua tercinta dari aksi kekerasan yang lebih luas.
Kehadiran mereka secara tidak langsung juga telah membuka memory mereka terhadap Yogyakarta sebagai kota kenangan mereka, dimana dulu mereka berhimpun membangun kedekatan, keharmonisan, dan kesatuan sebagai warga Indonesia yang santun selama menempuh pendidikan.
"Tidak seperti kabar sesat yang selama ini di tebar oleh pihak2 yang tidak bertanggungjawab", demikian keterangan yang disampaikan H Jansen dalam membuka pengantar.
"Kedepan Kapolda segera merealisasikan program anak asuh bagi adik adik dari Papua yang serius kuliah di Yogyakarta," imbuh Kapolda. Niat tulus Kapolda ini sekaligus menepis isu bahwa Polri pilih kasih dalam menegakkan hukum. Keinginan Kapolda yang baik ini disambut hangat oleh tamu rombongan.
H Jansen mengatakan, "Yogyakarta dan Papua memiliki historis sejarah yang tidak dapat terpisahkan. Sebagaimana Sri Sultan telah menganggap kami sebagai anak-anak bangsa yang di berikan kesempatan yang sama untuk belajar dan mengabdi kepada masyarakat. Kami tidak habis pikir, kenapa berita diplintir sedemikian kejam untuk mencerai berai bangsa ini. Padahal kami tidak. Masih banyak adek adek papua yang baik dan mampu bersosialisasi," tegas H Jansen.
Pesan mereka adalah lanjutkan kuliahmu, mengabdilah di lingkungan tempat tinggalmu, dan tunjukan sebagai warga Papua yang berprestasi, dan ketika selesai, kalian kembali, bangun Papuamu.
Dir Intel Polda DIY menambahkan, ada sekelompok oknum ketiga yang bermain disini, sehingga masyarakat jangan mudah terprovokasi.
"Saya salud kepada Kepolisian Yogyakarta yang cukup sabar dalam membina adik-adik kami. Mohon maaf apabila telah menyita waktu dan perhatian masyarakat Jogja. Kami sekaligus sebagai alumni yang pernah menimba ilmu di Jogja merasa sedih dan malu dengan kejadian ini. Namun, marilah kita jalin kedekatan ini menjadi semakin harmonis, berbenah, dan adik adik dapat kembali berbaur kepada masyarakat Yogyakarta dalam hal saling mengupayakan kebaikan.
Setyawan-Tribrata News Jogja
www.tribratanewsjogja.com

Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft"...