Thursday, March 8, 2018

Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft" di Atrium Hartono Mall, Kamis (8/3/2018). Pameran yang akan berlangsung selama 4 (empat) hari kedepan mulai kamis hari ini sampai minggu (8 s/d 11) maret 2018 ini menjual beragam kerajinan dan produk yang dijual secara langsung oleh pengrajin.

Pameran yang dibuka langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menghadirkan 74 peserta dan stand yang terdiri dari 45 perajin Fashion dan 29 perajin tangan. Pameran ini dimaksudkan untuk
menjembatani langsung dari pembuat kerajinan lokal langsung kepada pembeli yang difokuskan pembeli dari luar negeri tanpa melalui distributor / perantara.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya sekaligus membuka pameran Seni Kriya 2018 berharap agar barang barang yang dipamerkan hendaknya dapat mengembangkan daya serap pasar dan daya beli konsumen. Meskipun barang kriya bukan kebutuhan primer, dengan adanya pameran ini diharapkan mendongkrak potensi jual beli antar perajin dengan pembeli luar negeri.

"Agar pasar tidak jenuh, barang barang (produk kerajinan) agar dirotasi (membuat produk dan desain baru). Sehingga kreatifitas para desainer dipaksa oleh dinamika pasar yang menuntut sesuatu yang baru," ujar Gubernur DIY.

"Yogyakarta sudah lama memiliki branding tentang produk produknya yang bermutu. Branding itu ada sebelum penjualan dan pemasaran. Tanpa brand yang kuat (maka) pemasaran tidak efektif," sambung Gubernur.

Pembukaan pameran Seni Kriya 2018 ini diawali dengan pemukulan Bendhe (Sejenis Gong) oleh Gubernur DIY. Dilanjutkan pemotongan pita sebagai simbol dibukanya Stand pameran dan sekaligus meninjau produk produk hasil kerajinan tangan. Serta dihadiri antara lain Kasrem 072 Pamungkas Kolonel Inf. Ida Bagus, Kajati DIY Sri Harijati, serta tamu undangan yang berkisar 100 orang.



Dialog Interaktif ADITV

Hari ke 4 pelaksanaan Operasi Keselamatan Progo 2018, Polda DIY bekerjasama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) menggelar Dialog Interaktif di Stasiun Televisi ADI TV, kamis sore (8/3/2018). Dialog interaktif yang dipandu oleh Sdri. Eka Annisa menghadirkan Kasubdit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Ditlantas Polda DIY AKBP Sulasmi, S.H., dan peneliti Pustral UGM Lilik Wachid Budi Susilo, ST., M.T.


Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda DIY AKBP Sulasmi, S.H., mengatakan dalam rangka operasi Keselamatan Progo 2018 ini Jajaran Polda DIY dengan di backup dari TNI, Dishub, Jasa Raharja dan Satpol PP melaksanaka operasi terpusat selama 21 hari. Dari tgl 5 s/d 25 Maret 2018.


"Tetapi, sebelum pelaksanaan operasi, kita juga sudah lakukan sosialisasi melalui media cetak maupun elektronik. Operasi Keselamatan Progo 2018 Ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap atura lalu lintas sehingga dapat menekan angka fatalitas dan kecelakaan di jalan," terangnya.


Menurut AKBP Sulasmi, ada beberapa faktor kecelakaan lalulintas yang sering terjadi salah satunya faktor hujan. "Kalau pengendara bermotor (ketika saat hujan) jangan berteduh di bawah pohon karena nanti ditakutkan tertimpa pohon. Nah inilah yang salah satunya kita sosialisasikan," sambungnya.


Selain itu, menurut AKBP Sulasmi, pendidikan tentang keselamatan harus ditanamkan sejak dini melalui program yang dicetus Ditlantas yaitu Bermain Bersama Polantas (BBP).


"Selain itu pula, mohon kepada pengguna jalan agar berhati hati dan mematuhi rambu rambu saat berkendara. Kemudian pastikan kendaraan tersebut layak jalan. Dan juga jangan gunakan alat komunikasi waktu berkendara," harapnya.


Sementara itu, Peneliti Pustral UGM Lilik Wachid Budi Susilo, ST., M.T., mengatakan bahwa Operasi Keselamatan Ini adalah wujud dari komitmen pihak Kepolisian dalam menekan angka pelanggaran yang mengarah ke kecelakaan. Selain itu pula, faktor Pendidikan keluarga juga penting. Jangan hanya mengandalkan Kepolisian saja dalam memberikan pendidikan berlalu lintas.


"Kita harus membuat budaya (tertib berlalulintas) dan ditanamkan dari usia muda. Dan (pemahaman) tentang etika berlalu lintas. Salah satunya dalam permohonan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Misalkan pemohon tersebut secara mental terlalu agresif dan emosional. Nah ini yang harus kita dorong regulasinya," sambungnya.


"Bagaimana orang turun ke jalan itu bukan hak. Tapi itu kewajiban jika terjadi sesuatu dijalan maka dia harus bertanggung jawab terhadap kondisi atau peristiwa yang terjadi," paparnya.



Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft"...