Friday, March 31, 2017

KAPOLDA DIY : Tegaskan Ke Masyarakat Luas bahwa Masuk Polisi Itu Gratis

Jogja-
Sebanyak 100 (seratus) Orang Personel Jajaran Polda DIY yang ditunjuk sebagai Panitia Seleksi Penerimaa Polri mengikuti arahan Tentang Seleksi Penerimaan Anggota Polri T.A 2017 yang disampaikan oleh Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si. Arahan ini berlangsung di Gedung Serbaguna Mapolda DIY, Jumat Sore (31/03/2017).

Kapolda DIY dalam arahan nya mengatakan bahwa tugas yang paling berat itu tentang penerimaan Polri. Penerimaan Polri adalah hal yang paling Krusial untuk Kepolisian. Stigma negatif dimasyarakat tentang Penerimaan Polri harus disadari betul.

"Harapan yang begitu besar disematkan kepada Pundak Panitia Seleksi. Ketika (proses) seleksi, jangan coba coba untuk bermain menyangkut hasil seleksi. Saya selaku ketua Panda punya tanggung jawab besar menyangkut seleksi Penerimaan ini", kata Kapolda.

Kapolda mengharapkan kepada seluruh panitia agar membuang jauh jauh dan selalu berkomitmen pada penerimaan yang Bersih Transparan Akuntabel.

"Pernah suatu ketika, ada orang menghadap ke saya menyangkut penerimaan Polri waktu menjadi Kapolda Banten, saya katakan kepada Bapak itu,
Kapolda itu tidak bisa membantu anak bapak untuk meloloskan (diterima Menjadi anggota Polri), Kapolda hanya bisa mendoakan anak bapak semoga anaknya bisa lolos sesuai dengan kemampuan yang dimiliki', tegas Kapolda dihadapan Panitia.

Kapolda menegaskan bahwa Stigma negatif yang berkembang selama ini di masyarakat yaitu masuk Polisi bayar, hal itu agar dijelaskan kepada masyarakat bahwa Penerimaan Polisi itu tidak seperti itu-.

"Tolong jelaskan kepada masyarakat luas, jelaskan secara baik baik, masuk polisi itu tidak bayar alias gratis. Siapa yang nilai nya bagus, masuk kategori lolos, ya itu yang diterima. Pada waktu seleksi langsung diumumkan hasilnya saat itu juga sesuai item yang diujikan", ujar Kapolda.

Kepada Panitia, Kapolda berharap agar selalu bersikap Santun dalam melayani para calon, karena itu mencerminkan institusi Polri.

"Perlakukan mereka dengan baik, dengan sopan. Jauhi hal hal yang akan merugikan institusi kita sendiri", sambung Kapolda mengakhiri.

Senada dengan Kapolda DIY, Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda DIY, Kombes Pol. Nazirwan Adji Wibowo, SIK berharap agar dalam pelaksanaan seleksi kedepan dapat berjalan sukses dan Lancar.

"Mari Kita bersama sama berdoa agar Penerimaan Polri dilingkungan Polda DIY ini dapat berjalan Aman dan Lancar. Semoga tidak ada hambatan suatu apapun", kata Kombes Adji.


Monday, March 27, 2017

Perkembangan Kasus Isu Penculikan Di Jogja

Perkembangan kasus percobaan penculikan yang terjadi di Empat wilayah DIY yakni Mantrijeron Yogyakarta, Sentolo Kulonprogo, Sewon Bantul, dan juga di Ponjong Gunungkidul, saat ini oleh petugas masih mendalami kasus tersebut.
Menanggapi pertanyaan juru pewarta TribrataNews mengenai perkembangan kasus tersebut, Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto, S.IK., M.Sc., mengatakan bahwa sampai saat ini Kepolisian masih terus melakukan upaya pengumpulan Informasi antara lain dengan pengumpulan Bukti CCTV, dan pemeriksaan saksi-saksi yang di lingkungan tempat tinggal korban, Senin (27/3/2017).
Lanjut Kabid Humas menjelaskan dari hasil pemeriksaan baik kepada korban, saksi-saksi, dan rekaman CCTV yang diperoleh dari empat lokasi yang berbeda, sampai saat ini belum menemukan adanya kecocokan antara penjelasan korban dengan saksi dan hasil rekaman CCTV yang ada dilapangan.
“sampai saat ini dari empat lokasi kejadian (Jogja, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul), Petugas (Polri) belum menemukan adanya kecocokan bukti rekaman CCTV dengan keterangan dari saksi yang mengarah kepada aksi Percobaan Penculikan tersebut. Tapi tetap, kita akan terus dalami kasus ini karena ini sudah menyangkut kenyamanan warga”, terangnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kapolres Sleman ini menghimbau kepada warga masyarakat agar tetap tenang dan melaporkan kepada Kepolisian jika menemukan kejadian menyangkut Penculikan Anak, ataupun pelecehan anak. Jangan ennggan untuk melapor kepada Polisi.
“Kami menghimbau kepada warga masyarakat agar tetap tenang. Jika menemukan kejadian serupa(terkait penculikan atau pelecehan anak) agar segera melapor ke kantor Polisi terdekat. Kejadian apapun agar tetap melaporkan ke Polisi agar bisa langsung di tindak lanjuti”, pungkasnya.


Wednesday, March 22, 2017

Tanggapan Kabid Humas Menyikapi HOAX

-JOGJA- Menanggapi isu yang menyebar tentang penculikan anak pada akhir-akhir ini sungguh meresahkan nitizen, tidak hanya Yogyakarta, namun juga nitizen lainnya. Banyak yang membagikan informasi, namun belum tentu kebenarannya dan terkadang dibumbui oleh gambar atau foto yang terjadi diluar Indonesia, seakan-akan foto tersebut terjadi di wialayah kita.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto, SIK, M.Sc., saat seusai serah terima jabatan di Gedung Serba Guna Polda DIY kepada juru pewarta TribrataNews menyampaikan bahwa di era modern saat ini, adanya kebebasan dalam menyampaikan pendapat di media sosial. Perlunya bagi warga nitizen untuk dapat memilah informasi yang didapat dan mengkroscek kebenarannya. “Jangan terlalu percaya dengan informasi hoax, apabila kita menyebarkan berita hoax, secara tidak langsung justru dapat membuat semakin resah”, jelasnya, Rabu (22/3/2017).
Lanjut Kabid Humas menambahkan berpesan kepada masyarakat luas untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum tentu keberannya. Beliau juga memberikan tips kepada netizen untuk melawan hoax yakni BACA informasi secara utuh (lihat lebih detail dan teliti muatan isinya), TANYAKAN kepada penyebar informasi dari mana asal informasi tersebut, CEK sumber informasi (apakah dari media yangkredibil), dan PASTIKAN melalui search engine apakah ada informasi yang sama.
Penulis : jay-Dheny

Serah terima jabatan di lingkungan polda diy


Empat (4) Posisi di lingkungan Polda DIY mengalami Pengisian Jabatan. Antara lain Dir intelkam Polda DIY diserahkan dari Kombes Pol Kukuh Kalis Susilo, S.IK. ke Kombes Pol Nanang Djuni Mawanto, S.IK. Kapolres Kulonprogo dari AKBP Nanang Djunaedi, S.IK. ke AKBP Irfan Rifai, S.IK, Kabid Humas dari Kombes Pol (Purn) Hj. Ani Pudjiastuti, S.Sos., M.Si. ke AKBP Yuliyanto, S.IK., M.Si. Kabiddokkes dari AKBP dr. A. NYOMAN EDDY PURNAMA WIRAWAN, DFM, Sp.F. ke AKBP dr. BUDI PRASETIJO, MM.

Ditemui Para Pewarta seusai serah terima jabatan, Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si mengatakan bahwa mutasi ini adalah hal yang biasa di tubuh Polri. Usai upacara Serah terima jabatan di Gedung Serbaguna Polda DIY, Rabu (22/03/2017).

“Untuk Posisi Kabid Humas. Nah sekarang sudah ada penggantinya dan penggantinya juga kebetulan tak asing lagi bagi rekan-rekan wartawan tentunya. Pernah jadi kapolres kulonprogo dan kapolres sleman. Saya kira mudah-mudahan nanti hubungannya juga kemitraan dengan rekan rekan media juga makin baik”, kata Kapolda DIY.

Kepada kapolres Kulonprogo, Kapolda DIY berharap dan mengucapkan terima kasih bahwa selama kepemimpinan AKBP Nanang Junaedi, S.I.K, Polres Kulonprogo berhasil mengamankan Pelaksanaan Pembangunan Bandara dan dapat meredam Konflik yang timbul akibat pembebasan lahan yang dijadikan Bandara Baru.

Selama ini kita sudah komunikasi (kepada warga terdampak pembangunan bandara). Jadi dari masa pembebasan lahan, sudah kerjasama (dengan pihak Pengembang Bandara) dan Alhamdulillah sampai saat ini berjalan mulus, walaupun ada beberapa warga masyarakat sana yang masih bertahan, artinya belum ingin untuk (lahannya) dibebaskan’’, ujar Kapolda.

“Mudah-mudahan, kedepan, proses pembangunan ini sudah mulai , tentunya membutuhkan juga pengamanan secara fisik. Apakah itu terkait dengan material masuk dan segala macam. Karena pembangunan ini melibatkan berbagai pihak. Jadi proyek strategis nasional, perlu mendapatkan kemananan dari pihak Kepolisian. Kapolres disana (kulonprogo) menjadi ujung tombak dalam pengamanan tersebut’’, papar Kapolda DIY mengapresiasi Pelaksanaan pengamanan Pembangunan bandara.

Himbauan Hoax

Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto, SIK, M.Sc mengatakan bahwa di era Modern saat ini, kebebasan akan mengutarakan pendapat di media sosial agar dapat di pilah dengan tidakmenyebar berita atau informasi yang belum tentu kebenaran.

 "Jangan terlalu percaya hoax. Ketika menerima informasi perlu di kroscek dulu dari informasi tersebut. Bukan terus asal share, asal sebar ke grup grup teman-temannya yang secara tidak langsung justru itu bisa membuat semakian resah. Jika menshare informasi, agar berhati-hati (tentang kebenaran informasi tersebut)’’, kata Kabid Humas seusai serah terima Jabatan di Gedung Serbaguna Polda DIY, Rabu (22/03/2017).


Friday, March 17, 2017

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Dengan Mitra Strategis

 
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Dengan Mitra Strategis di Gedung Aula Utama Fakultas Hukum UGM, Jumat (17/02/2017).
Mitra Strategis Tersebut yaitu terdiri dari Kantor Staf Presiden, Kementerian Sekretaris Negara, Kemenkumham DIY, Kejati DIY (termasuk Kejaksaan Negeri Yogya, Sleman, Bantul, Gunungkidul Serta Kulonprogo), Pengadilan Tinggi Agama DIY, Pengadilan Agama Yogyakarta, PTUN Yogyakarta, POLDA DIY, BPN Kanwil DIY, Kantor Pertanahan Kulonprogo, Ikalatan Notaris Indonesia, Peradi, Assegaf Hamzah And Partner Law Firm, Lindya Widyawati And Partner Law Firm, Jakarta Internasional Law Office Law Firm, Karimsyah Law Firm, Nindyo And Partner Law Firm,Vidhi Law Firm, dan Legal-Go.
Penandatanganan ini dimaksudkan untuk Membantu proses pendidikan dan proses tridarma perguruan tinggi. Agar nantinya segenap Civitas Akademika FH UGM mendapatkan motivasi maupun Support serta akses informasi di Instansi Terkait (Mitra Strategis).
Dalam Sambutannya, Dekan Fakultas Hukum UGM Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H.,LLM. Mengatakan bahwa tujuan memohon bantuan melalui penandatanganan kerjasama, karena FH UGM mendapat amanah konsitusional untuk mengemban tridarma Perguruan Tinggi.
“Bantuan dan Nasehat serta bimbingan sangat kita harapkan. Di samping bantuan berdasarkan kerjasama ini, yang tidak kalah pentingnya yaitu keberhasilan institusi bapak ibu sekalian sehingga menjadi dorongan semangat bagi segenap civitas akademika FH UGM”, kata Prof Sigit dalam sambutannya.
“Atas nama FH UGM mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya, kepada bapak ibu sekalian demi membantu memajukan FH dan Indonesia”, papar Prof Sigit mengakhiri sambutan.
Diakhir acara dilaksanakan Penandatanganan MOU antara FH UGM dengan Mitra strategis (termasuk Polda DIY), serta saling tukar Cinderamata.
 
http://tribratanews.polri.go.id/?p=68117

Terobosan Inovasi, Polsek Sanden Bantul Kerjasama dengan FK UGM serta RSUP Dr. Sarjito Selenggarakan Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Secara Gratis

tribratanews.polri.go.id JOGJA – Polsek Sanden bekerjasama dengan Dit Binmas Polda DIY dan Departemen Obgin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada serta RSUP Dr. Sardjito di dukung Muspika Desa Se Kecamatan Sanden menggelar Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim yang bertempat di Mapolsek Sanden Bantul. Acara ini di tujukan kepada masyarakat sekitar kecamatan Sanden. Sekitar kurang lebih 300 orang ibu ibu berusia rata rata 40an tahun antusias mengikuti Pemeriksaan ini. Tenaga medis yaitu terdiri dari 15 orang Dokter.
Ditemui pewarta Tribrata News di sela sela kunjungan ke Mapolsek Sanden Bantul Kamis siang (23/02/2017), Kapolda DIY Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan yang positif. Sinergitas antara Polri dalam hal ini Polsek Sanden dan juga Rs Sardjito sangat terjalin bagus sekali.
“Saya cukup mengapresiasi (kegiatan) disini yaitu antusiasme dari ibu ibu yang dengan kesadaran sendiri untuk memeriksakan (kesehatan). Setahu saya untuk pemeriksaan kanker serviks ini agak susah tetapi hari ini kurang lebih 300 orang (mendaftar untuk diperiksa)”, kata Kapolda DIY di sela sela kunjungannya
“Kesadaran masyarakat untuk pengen sehat sangat tinggi, jangan sampai kalau diperiksa ternyata sakit sudah sampai stadium 3. Yang akhirnya tidak bisa diobati”, sambung Kapolda.
Ditanya pewarta pada saat Door Stop apakah Program kesehatan ini akan berlanjut terus, Kapolda DIY mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan rutin. Yang tak hanya dilakukan sekali saja.
“Kalau program kita dari Polda DIY, ini terkait salah satu program kita di fungsi Binmas baik itu bakti sosial, bakti kesehatan itu kita lakukan setiap saat bukan hanya 1 juli saja (Hari Bhayangkara). Seperti kemarin di gunung kidul kita melaksanakan sunatan massal kemudian juga ada donor darah. Kalau hari ini ada pemeriksaan kanker serviks. Ini semua terkait dengan kegiatan kegiatan yang ada kemanfaatan langsung dengan masyarakat”, terang Kapolda.
“Untuk di Kepolisian, tahun ini kita lakukan (pemeriksaan deteksi kanker serviks) disini (polsek sanden). Ya mudah mudahan nanti (dan) melihat antusiasme warga, berkaitan acara 1 juli (hari bhayangkara) kita lakukan bakti sosial dan bakti kesehatan (lagi)”, kata Kapolda DIY mengakhiri Door Stop.
Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Kanker Serviks) ini merupakan Program Inovasi Terobosan Polri. Acara ini digagas Oleh Kapolsek Sanden AKP Riwanta. Yang bertujuan agar membantu warga di Kecamatan Sanden untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin. Diharapkan dengan acara ini digelar dapat mewujudkan Polri yang Promoter (Profesional, Modern, Dan terpercaya).http://tribratanews.polri.go.id/?p=73973

Kuliah Umum Kapolda DIY di UMY, Merajut Kebhinekaan di Era Kompetisi dan Tantangan Global

Dalam rangka mendukung Kebijakan Kapolri, hari ini, Selasa (28/02) Kapolda DIY Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si. memberikan Kuliah Umum di depan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Acara yang diprakarsai oleh Direktorat Pembinaan Masyarakat dan Biro Humas dan Kerjasama UMY ini dilaksanakan di Gedung AR. Fachruddin UMY Kampus Terpadu UMY. Kuliah Umum mengambil Tema “Merajut Kebhinnekaan Di Era Kompetisi dan Tantangan Global” ini dihadiri oleh seratusan mahasiswa dari berbagai fakultas di UMY.
Rektor UMY yang diwakili oleh Wakil Rektor UMY bidang Kemahasiswaan Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., M.Sc.Eng., Ph.D., PE. menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bagus sekali untuk mahasiswa pada umumnya. Karena UMY sebagai salah satu pendidikan tinggi berkewajiban untuk mencetak mahasiswa yang memiliki keunggulan dan kecerdasan sesuai motto UMY yaitu ”Unggul dan Islami”.
“Berkaitan dengan isu kebhinnekaan dan kamtibmas yang tentu ini bersinggungan dengan mahasiswa, kita menyadari betul generasi masa depan mempunyai tantangan yang berat,” jelas Wakil Rektor.
‘’Kita harapkan pada bapak Kapolda dapat memberikan wacana yang luas kepada para mahasiswa. Kami ucapkan terimakasih kepada Kapolda dan seluruh jajarannya. Semoga kita dapat mengambil inti dari diskusi ini’’, tutup Sri Atmaja mengakhiri sambutannya.
Mengawali kuliah umum ini Kapolda DIY menyatakan sangat senang dan bersemangat sekali untuk mengisi kuliah umum ini. Dikarenakan pertama kali nya ini adalah Beliau sebagai Kapolda menjadi Dosen Tamu dalam Kuliah Umum yang digelar siang ini.
‘’Saya ucapkan terimakasih telah diterima di sini. Mengapa saya pilih UMY sebagai yang pertama kali, karena mahasiswanya sangat luar biasa. Bahwa di Indonesia kurang lebih ada 100. Salah satunya UMY adalah nomer 2 dari 100 perguruan tinggi swasta di Indonesia. Saya bersemangat sekali intuk hadir di sini’’, kata Kapolda yang disambut tepuk tangan yang meriah dari para mahasiswa.
Dalam paparannya Kapolda menerangkan bahwa saat ini kita masuk pada era kompetisi global. penghancuran negara tidak lagi dilakukan secara konvesional tapi dapat dilakukan dengan sasaran non fisik antara lain perang ideologi, perang ekonomi, perang budaya, serta operasi intelijen.
“Tujuan perang bukan lagi teritorial, tapi lebih ke perang untuk memcapai tujuan penguasaan (sumber daya) ekonomi’’, papar Kapolda.
Terkait dengan tantangan keberagaman yang beraneka ragam di Indonesia itu sendiri, Brigjen Ahmad Dofiri menerangkan bahwa sampai saat ini masih terjadi intoleransi baik antara umat beragama maupun intern umat beragama.
‘’Masih ada kelompok yang memaksakan untuk mengganti ideologi/dasar negara dengan ideologi tertentu dan secara tidak langsung memudarnya nilai-nilai luhur budaya bangsa, akibat dari globalisasi yang tidak difilter dengan baik’’, kata Kapolda dalam paparannya.
Lebih lanjut Kapolda menekankan pentingnya sosialisasi 4 pilar kebangsaan, Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945. Lembaga pendidikan dapat berperan dalam menanamkan pemahaman sejak dini bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan, namun harus menjadi kekuatan yang saling melengkapi.
Tokoh agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Daerah berperan dalam membangun kesadaran dan memberikan contoh serta tauladan dalam kehidupan yang penuh dengan keharmonisan dan toleransi.
Secara formal melalui lembaga Eksekutif yudikatif legislatif melalui penguatan regulasi dan penerapannya, mengalokasikan dukungan anggaran agar badan struktur dan sistem dapat bekerja dalam kehidupan masyarakat sehingga tercipta nilai-nilai kebhinekaan, serta mencegah dan mengatasi ancaman terhadap kebhinekaan.
‘’Oleh karena itu kita wanti-wanti betul masyarakat kita, harus betul kita sadari, bahwa kita bangsa yang besar’’, tekan kapolda mengakhiri Kuliah Umum.http://tribratanews.polri.go.id/?p=79260


239 Bintara Remaja SPN Selopamioro Resmi Dilantik.

tribratanews.polri.go.id  – JOGJA – Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si. melantik 239 Orang siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro Polda DIY, menjadi Anggota Polri Berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Pelantikan berlangsung di SPN Selopamioro, Imogiri, Bantul, Selasa (07/03).
Dalam kesempatan ini turut hadir Para Pejabat Polda DIY, Dandim Bantul, pejabat instansi terkait di lingkungan kecamatan Imogiri serta para orang tua /wali peserta didik SPN Selopamioro.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Drs. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dalam sambutannya yang di bacakan oleh Kapolda DIY mengatakan bahwa, Upacara ini merupakan momentum penting dalam menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan pendidikan pembentukan bintara polri ta 2016/2017 yang telah diselenggarakan selama 7 bulan di sepolwan, Pusdik sabhara, pusdik binmas, pusdik polair, dan 29 Spn Polda seluruh Indonesia.
“Polri telah menghasilkan 9842 personel Polri yang terdiri atas 9244 Polisi laki laki dan 598 Polisi Wanita. Jumlah tersebut terbagi ke dalam 8658 Bintara Polisi Tugas Umum, 438 Bintara Polisi Penyidik Pembantu dan 150 Bintara Polair,” ucap Kapolda membacakan amanat Kapolri.
“Mulai hari ini, saudara telah secara resmi menjadi anggota polri. Berarti pada diri saudara telah melekat berbagai tugas, kewajiban, dan tanggung jawab sebagai bhayangkara negara,” lanjut Kapolda.
Kapolri mengatakan bahwa ada beberapa penekanan yang akan disampaikan kepada para bintara remaja polri, untuk dipedomani dan dilaksanakan, yaitu Jaga dan tingkatkan selalu keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan spiritual dalam pelaksanaan tugas yang saudara emban. Jadikan pelaksanaan tugas saudara selaku anggota Polri sebagai sarana ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Laksanakan tugas dengan sungguh sungguh. Jujur, ikhlas, penuh semangat dan tanggung jawab. Hindari perbuatan yang dapat merusak kehormatan diri dan organisasi Polri. Pahami, hayati, dan amalkan nilai nilai luhur yang terkandung dalam tribrata dan catur prasetya sebagai pedoman hidup dan pedoman kerja insan bhayangkara dalam pelaksanaan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Terapkan pola hidup sederhana dan tidak terjebak dalam perilaku koruptif dan budaya hedonisme. Jadilah panutan dan teladan dalam kehidupan bermasyarakat, memberikan solusi dan permasalahan yang berkembang, mencegah berbagai potensi gangguan kamtibmas, agar semakin memperkuat citra positif Polri dimata masyarakat. Jalin sinergi dengan seluruh elemen bangsa, agar memiliki kesamaan visi dan tujuan dalam menciptakan, memelihara, serta meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh Bintara Remaja Polri atas keberhasilan saudara menyelesaikan rangkaian pendidikan dan pelatihan. Jadikan anugerah ini sebagai amanah yang harus saudara junjung tinggi pada setiap pelaksanaan tugas”, kata Kapolri mengakhiri sambutannya yang dibacakan Kapolda DIY.
Pada saat pelantikan ini pula, diberikan penghargaan kepada peserta yang berprestasi seperti, peserta didik terbaik yaitu Bripda Rayyan Yogasworo Ariyanto (putra dari Bapak Riyanto, pekerjaan Wiraswasta), Peserta didik cendekia Bripda Rohmat Choirudin (putra Bapak Jemakir, pekerjaan Buruh Tani), Peserta Didik Tertabah yaitu Bripda Rizky Eryo Pratama (putra dari Bapak Samiyo, pekerjaan Petani), serta Peserta Didik Trengginas adalah Bripda Cahyono Budi Nugroho (putra dari Bapak Pidono pekerjaan Buruh Tani).
Diakhir acara pelantikan bintara Remaja, mereka juga menampilkan beberapa atraksi yang dipelajari selama pendidikan di SPN Selopamioro, seperti Keahlian menembak, beladiri Polri,dan juga atraksi barongsai serta beberapa peragaan lainnya.
http://tribratanews.polri.go.id/?p=88171


E-Tilang Sudah Berlaku di DIY

Tribratanews.polri.go.id -JOGJA- Polda DIY mulai Senin kemarin (13/03/2017-red) sudah menerapkan Elektronik tilang atau e-tilang. E-Tilang bisa mempercepat dan mempermudah proses tilang terhadap pengendara kendaraan bermotor yang melanggar peraturan di jalanan. Dengan e-tilang, sidang dan proses lainnya bisa dilakukan langsung di tempat.
“Penerapan tilang online ini atau E-Tilang ini sudah berjalan di Jogja mulai Hari Senin kemarin (13/03-red). (untuk) Seluruh DIY setelah penerapan E-Tilang sejak senin, berkisar 250an jumlah tilang Online (yang telah dilakukan penindakan)”, kata Kompol Aris Waluyo di sela-sela Penindakan Pelanggar Lalu Lintas di Jalan Kapas, Kusumanegara Yogya, Rabu (15/03/2017).
“Ini tujuannya untuk mempermudah masyarakat apabila terkena tilang atau melanggar, ini tidak perlu sidang. Jadi langsung disitu nanti ditilang oleh petugas, di Aplikasi nya (E-Tilang) data dimasukkan, kemudian menunjukkan berapa dendanya, terus nanti tinggal membayar di ATM, atau (jika pelanggar memiliki) Mobile Banking, (tetapi) kalau tidak punya, (maka proses pembayaran) bisa langsung ke (Loket) BRI”, ujar Kompol Aris yang Juga menjabat sebagai Kasi Dakgar (Penindakan Pelanggaran) Ditlantas Polda DIY.
Kompol Aris menjelaskan bahwa diaplikasi E-tilang ini sudah ada kode Briva atau rekening dari BRI Pusat. Kalau sudah membayar maka selesai proses penilangannya. Pembayaran tilang tersebut bisa melalui EDC yang disiapkan Petugas atau pun bisa membayar di loket BRI terdekat. Dan selanjutnya, petugas Polri (yang melakukan Penindakan) bisa langsung menyerahkan barang bukti kepada Pelanggar saat itu juga.
“Aplikasi tersebut langsung terhubung dengan (server) Mabes Polri. Seluruh Indonesia sama (aplikasinya)”, tegas Kompol Aris.
Tujuan E-Tilang ini, untuk menghilangkan terjadinya transaksi uang antara pelanggar dengan pihak petugas Kepolisian. Disamping itu untuk menghilangkan stigma negative di masyarakat. Diharapkan dengan penerapan E-Tilang ini mempermudah masyarakat dalam membayar tilang dan menghilangkan peluang masyarakat untuk menyuap Oknum Anggota Polri yang melakukan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas.
Sumber : http://tribratanews.polri.go.id/?p=98095http://tribratanews.polri.go.id/?p=98095


Thursday, March 16, 2017

Menanggapi Fenomena Klitih Akhir Akhir Ini, Peran Orang Tua Juga Wajib Menjaga Anak

Maraknya kasus Penganiayaan Berat bahkan berujung sampai meninggal dunia, yang rata rata pelaku serta korban mengundang keprihatinan dari berbagai pihak. Penganiayaan berat yang berakibat meninggal dunia akhir akhir ini yang dilakukan pelajar dibawah umur dipandang sesuatu yang sangat mendesak untuk didiskusikan bagaimana dan cara mencari akar permasalahannya.

 

Fenomena Kenakalan remaja ini yang sangat familiar disebut “Klitih” diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Keluarga, masyarakat, pihak sekolah, Kepolisian dan Pemerintah Daerah harus duduk bersama untuk mengatasi masalah ini.

 


Kapolda DIY saat Paparan

Inilah yang mendasari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY) mengadakan Seminar tentang Kemitraan Strategi Membuat Jogja Bebas Klitih. Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD DIY, Jalan Malioboro, Yogya, Kamis (16/03/2017). Narasumber yaitu Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si, Wakil Ketua DPRD DIY, Arif Noor Hartanto, SIP. Dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Agung Supriyono, SH. Acara ini dihadiri sekitar 100 (seratus) orang Tamu undangan yang terdiri dari Kepolisian, Anggota DPRD DIY, Komite Sekolah, dan wartawan.

 

Wakil Ketua DPRD DIY, Arif Noor Hartanto, SIP mengatakan bahwa fenomena  klitih yang dilakukan remaja ini membuat kaget. Karena bukan kohasi sosial yang dibangun, melainkan hilangnya nyawa.

 

“Para pelaku kekerasan ternyata mereka berangkat dari keluarga yang dingin. Kontrol orang tua sangat lemah. Maka dari itu,, kita mempunyai kewajiban untuk menjaga anak kita. Bukan hanya Orang tua, polisi saja. Semua orang wajib menjaga generasi muda kita ini. Saya harap Semoga diskusi ini membuat jogja kita ini bebas dari tindakan kekerasan, menjadi jogja yang semakin nyaman, serta semakin aman untuk di tinggali masyarakat”, kata Arif.

 

Senada dengan Arif, Kepala Kesbangpol, Agung Supriyono, SH mengatakan bahwa Kesbangpol bersama jajaran polda, kejaksaan dan kabinda, telah menghadiri kordinasi nasional berkaitan dengan penanganan konflik sosial.

 

“Masalah antar kelompok geng sekolah adalah salah satu virus yang disinyalir menyebabkan tindakan kriminal. Hal ini sangat meresahkan warga DIY karena banyak hal negatif yang mereka lakukan seperti vandalisme, perusakan lingkungan, fasilitas umum, kekerasan yang melibatkan massa, dan juga melakukan tindakan kriminal berat”, papar Agung.

 

Agung berharap dengan adanya Program Jaga Warga yang selama ini telah berjalan, agar dapat terus berkembang menjadi besar. Perkumpulan Jaga Warga beranggotakan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, tokoh perempuan atau anggota masyarakat lain disesuaikan dengan kebutuhan wilayah. Disamping itu, Jaga Warga juga berwenang membuat tata tertib di wilayah yang disepakati bersama oleh warga dan melakukan penegakan aturan.

 

“Harapan kami dengan jaga warga, pembentukan jaga warga oleh pemerintah daerah semakin berkembang. Masyarakat sangat antusias dengan jaga warga. Sampai saat ini telah terbentuk 113 jaga warga. Pembentukan ini tidak lepas dari peran Polri”, lanjut Agung.

 

Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si memaparkan bahwa rata-rata pelaku penganiayaan ini, adalah pelajar yang tidak naik kelas, sering pindah pindah sekolah.

Mereka itu tidak tinggal dengan orang tua, nge kos, permasalahan pola asuh, sering mendapat perlakuan dari orang tua maupun orang tua yang bercerai. 

 

“Remaja itu memiliki perilaku yang beresiko. Dia ingin mengungkapkan jati dirinya. Gagah gagahan saja”, papar Kapolda.

 

“Untuk itu Langkah langkah kita  selain dengan penegakan hukum, juga kita dengan pendekatan psikologi. Perlu dukungan pihak terkait untuk terlibat dalam rangka menuntaskan fenomena kenakalan remaja sebagai Adolence Risk Behavior (ortu, sekolah, pmerintah, dll)”, ujar Kapolda.

 

 

Seperti yang diberitakan sebelumnya bahwa Jogja akhir akhir ini terjadi Penganiayaan yang mengakibatkan Korban meninggal. Rata rata korban adalah siswa SMP dan SMA. Pelaku kekerasan ini mengincar korban yang berusia belia. Sampai saat ini beberapa orang tlah dijadikan tersangka. Mereka dikenai Pasal penganiayaan berat. Pelaku itu pun juga berusia belia (dibawah 17 tahun). Jika dalam pembuktian dipersidangan, terkena pidana penjara diatas 7 (tujuh) tahun, maka akan dikenakan sesuai dengan hukuman yang diberlakukan untuk orang dewasa. Ini yang disebut dengan diversi.


Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft"...