Tuesday, August 22, 2017

Dialog Budaya dan Gelar Seni "Yogya Untuk Semesta"

Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., menghadiri Dialog Budaya dan Gelar Seni yang bertemakan Yogya Untuk Semesta. Dialog ini berlangsung di Pendopo Kepatihan, Komplek Pemda DIY, Malioboro Yogyakarta, selasa (22/8/2017)


Hadir dalam acara ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kajati DIY, Sri Harijanti, S.H., M.M., Danlanal Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano, para pejabat Pemda DIY, serta masyarakat umum yang diundang.


Dialog Budaya dan Gelar Seni ini merupakan gelaran yang ke 100. Dimulai pada selasa wage, 17 April 2007 sampai 22 Agustus 2017 pada malam ini. Pada edisi ke 100 ini dilaksanakan dengan syukuran pemotongan tumpeng oleh Gubernur DIY kepada panitia Dialog Budaya dan Gelar Seni. Dan sekaligus memperingati 5 tahun Keistimewaan Yogyakarta.


"Dialog (ini) bisa dilaksanakan di wilayah. Jadi kita bisa hadir ditengah masyarakat yang mengundang. Saya berharap Jogja Semesta ini dimasalkan untuk masyarakat. Jika pengelolanya sudah pensiun, kaderisasi nya masih tetap terjaga," terang Sri Sultan berharap.


Di acara ini juga ditampilkan tarian Poco Negoro, dan penampilan grup musik Wayang Hip Hop.


Bintra Polwan ke 69 th, Polwan dan Duta Humas Polda DIY Sambangi SMA N 2 Ngaglik

-JOGJA- Sambut Pembinaan Tradisi Polwan Ke 69 yang jatuh pada 1 September 2017, Bidang Hubungan Masyarakat (Bid Humas) Polda DIY menggelar Sosialisasi tentang Narkoba serta Keselamatan Lalu Lintas, di SMA N 2 Ngaglik Sleman, Selasa (22/8/2017).


Sosialisasi ini turut dimeriahkan dengan Penampilan dari Duta Humas Polda DIY, Sdr Aga Prastomo dan Sdri Wida, serta AKP Endang dari Dit Narkoba Polda DIY, serta diikuti sekitar 62 siswa yang terdiri dari perwakilan kelas X, XI, XII, dan pengurus Osis SMA N 2 Ngaglik.


Dalam Sosialisasi yang bertemakan "Polwan Go To School" ini, didahului dengan sosialisasi tentang keselamatan Lalu Lintas serta kejahatan Bullying di sekolah oleh Dimas Aga dan Diajeng Wida. Aga dan Wida mengajak serta menggugah para siswa agar menaati aturan lalu lintas.


"Aturan Lalu lintas itu dibuat bermaksud agar para pengguna kendaraan lebih Safety dan lebih nyaman dalam berkendara, jadi adik adik dimulai dari sekarang, mari yuk tertib berlalu lintas, aturan lalu lintas itu di taati jangan hanya sebatas agar tidak ditilang Polantas, tapi lebih ke keselamatan pengendara sendiri," terang Aga yang juga sebagai Dimas Kota Yogyakarta tahun 2014-2016 kepada para siswa.


Lain hal nya dengan Aga, diajeng Wida bercerita tentang Bullying di sekolah yang terjadi di Medan Sumatera Utara. Dia mengatakan bahwa sebetulnya pelaku Bullying itu cuman satu. Tetapi, banyak siswa lainnya ikut-ikutan membully seorang siswa. Kejadian itu sempat viral di Media Sosial dan media Massa. Pelaku Bullying yang berjumlah lebih dari 1 orang akhirnya dikenakan sanksi berupa dikeluarkannya dari Sekolah.


"Topik pembullyan ada berbagai macam, misal mengejek keadaan fisik, mengejek nama orang tua misalnya bahkan sampai kekerasan fisik. Pelakunya bervariasi, mulai dari seniornya, teman sekelasnya dan lain lain. Banyak kasus korban yang dibully, tidak mau masuk kelas, tidak bisa memberi prestasi, bahkan ada yang stres maupun bunuh diri," papar Wida yang juga Diajeng Kota Yogya tahun 2014-2016.


Lain halnya dengan Narkoba, AKP Endang dari Dit Narkoba Polda DIY mengatakan bahwa Narkotika adalah bahan atau zat yang berasal dari tanaman sintetis atau semi sintetis dimana fungsinya untuk menurunkan rasa sadar. Jika dosis berlebih menyebabkan susah bernafas, hilangnya rasa syaraf hingga mengakibatkan kematian.


"Ada jenis baru Narkoba, yang ditangani Polri akhir akhir ini yang sedang nge trend serta perkembangan peredaran nya signifikan. Yaitu tembakau Gorilla. Efeknya kalau habis merokok (tembakau Gorilla) akan mendadak kaku badannya hingga pusing parah. Ini sudah masuk narkotika Golongan 1. Ini berbahaya sekali," tegas AKP Endang mewanti wanti.


Menurut AKP Endang, narkotika golongan 1 kalau digunakan untuk peruntukannya diperbolehkan. Misalnya untuk keperluan medis. Atau untuk lembaga penelitian. Tetapi kalau disalahgunakan, ini sangat berbahaya. Makanya dibentuklah Undang Undang Narkotika. Tak lain untuk melindungi kita dari Bahaya Narkoba.


"Cara menghindari Narkoba yaitu, kembangkan hobinya, hobi olahraga, hobi komputer misalnya. Dan juga tingkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT. Kalau ada orang yang ngajak makai (Narkoba), beri tahu alasan logis untuk menolaknya. Misal mau pergi ke pengajian atau pergi sama orang tua misalnya. Saya harap adik adik jauhi narkoba dan katakan tidak pada narkoba," pungkasnya mengakhiri disambut tepuk tangan yang meriah dari para siswa.


Saturday, August 19, 2017

Pelantikan Siswa Sekbang TNI AU Ke 91 Terpadu, Kasau Harapkan Lulusan Yang Berjiwa Airmenship

-JOGJA- Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU meluluskan 46 orang Perwira Penerbang Angkatan ke 91 Terpadu tahun 2017. Yang terdiri dari 35 orang Penerbang TNI AU, 8 orang penerbang TNI AD, dan 3 orang penerbang TNI AL. Khusus TNI AU sendiri, 13 orang berkualifikasi Penerbang Tempur. Upacara penutupan Pendidikan ini berlangsung di Lapangan Jupiter Lanud Adisucipto Yogyakarta, sabtu (19/8/2017).


Hadir dalam Penutupan Pendidikan Sekbang angkatan 91 Terpadu, atau yang dikenal dengan Wingday TNI AU, KASAU dan juga bertindak sebagai Inspektur Upacara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Aspers Panglima TNI Marsda Dedi Permadi, Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si, Kasrem 072 Pamungkas Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut Surya, Danlanal Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano, serta seluruh Pejabat utama di lingkungan TNI AU.


Ditemui para pewarta seusai acara Penutupan Pendidikan, KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., mengatakan bahwa ini merupakan tahap awal dari seorang penerbang. Nanti setelah para Penerbang ini ditempatkan ke kesatuan tempur, harus mulai belajar lagi untuk menyesuaikan dengan Alutsista yang ada.


"Harapan kita dengan adanya penambahan Penerbang ini, maka sudah bertambah kekuatan TNI. Khusus di Angkatan Udara, Alhamdulillah kita bisa mencetak 13 (orang) Penerbang Tempur. Karena sebentar lagi juga akan ada penambahan pesawat yang lebih canggih. Adalah Pesawat Generasi 4,5++," terang Kasau kepada pewarta.


"Kita sudah memiliki beberapa pesawat diantaranya adalah F-16, yang akan datang sebanyak 24 (buah) dan ditambah 10 Pesawat F-16 tipe AB sehingga total ada 34 Pesawat. Dari 34 Pesawat, hari ini kita mendapat penambahan 13 (orang penerbang), yang jelas ada penambahan-penambahan jumlah personel bukan hanya untuk (mengawaki) F-16 saja, tapi untuk pesawat Hawk, (dan) pesawat T-50," sambungnya.


Secara khusus, Kasau berpesan kepada para penerbang agar tetap dipertahankan sifat Airmenship. Airmenship sendiri adalah suatu kepribadian seorang penerbang. Setelah penerbang memiliki jiwa Airmenship tentunya akan disiplin. Disiplin berakibat kepada Safety. Sehingga keselamatan terbang dan kerja mesti akan pertahankan.


"Budaya Airmenship memang harus menjadi pegangan awal seorang penerbang. Sehingga apapun pesawatnya, mereka (penerbang) akan bisa menerbangkan pesawat dengan aman. Karena ingat pesawat ini adalah milik rakyat yang harganya mahal, (serta) harus benar benar dipertanggungjawabkan," tegas Kasau.


"Oleh sebab itu, penerbang merupakan personel pilihan dan tentunya semua itu harapan kita, sehingga mereka bisa melaksanakan terbang nanti mulai hari ini sampai dia pensiun. Itu harapan kita," harap Kasau.


Isi Kuliah Umum Di UAJY, Kapolda DIY Sampaikan Wawasan Kebangsaan


Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., berharap kepada Mahasiswa Baru Universitas Atmajaya Yogya bahwa disamping dididik menjadi manusia pintar, tetapi juga harus mempunyai integritas. Baik jujur setia kawan dan loyal.


Hal ini disampaikan dalam Inisiasi di Aula Lantai 2 Kampus Terpadu Universitas Atmajaya, Babarsari, Yogyakarta, Sabtu (19/8/2017). Pembekalan kepada para mahasiswa baru ini bertemakan "Cerdas Berintegritas Belajar Dalam Keberagaman".


Menurut Kapolda, dalam konteks keberagaman, saat ini hidup dalam suatu wilayah Indonesia yang ber Bhinneka Tunggal Ika.


"Cerdas dan berintegritas harus dimulai dari pendidikan. Ki Hadjar Dewantoro mengatakan, pengajaran harus bersifat kebangsaan. Kalau pengajaran bagi anak anak tidak berdasarkan kenasionalan, anak anak tak mungkin mempunyai rasa cinta bangsa dan makin lama terpisah dari bangsanya, kemudian barangkali menjadi lawan kita," tegas Kapolda kepada 2200 orang mahasiswa Baru UAJY.


Kapolda menambahkan, selama mengikuti pendidikan sampai berkarir, harus ada jati diri dan nasionalisme yang kuat di diri adik adik mahasiswa baru.


"Indonesia itu negara yang sangat luas. Suku bangsa, agama, sangat beragam. Apa kita gak bangga? Ini merupakan potensi yang luar biasa. Kalau kita tidak rawat betul, ini adalah ancaman yang sangat serius jika kita tidak bisa merawatnya," katanya.


"Ini negara yang betul betul sangat luar biasa. Kita wajib mengetahui dan memahami antara lain sejarah lahirnya suatu negara, akar terbentuknya bangsa dan tanah air sendiri, serta cita cita, ideologi dan keyakinan," sambungnya menambahkan.


Kapolda bercerita, pada masa ketika merebut kemerdekaan, ada musuh bersama, yaitu penjajah. Sehingga kemudian ada yang dihadapi. Waktu itu ada kepentingan bersama yaitu ingin merdeka. Setelah merdeka, ada pemberontakan. Kepentingan bersamanya yaitu ingin mempertahankan kemerdekaan bangsa.


"Sekarang, kita yang hadapi, saat ini kita berada dalam era kompetisi global. Penghancuran negara tidak lagi dilakukan secara konvensional, melainkan dengan sasaran non fisik, meliputi, perang ideologi, ekonomi, budaya, serta operasi intelijen. Dan juga perang membangun persepsi. Tujuan perang lebih kepada penguasaan negara terutama sumberdaya ekonomi," ujar Mantan Kapolda Banten tahun 2016.


Kapolda mewanti wanti betul bahwa tantangan Kebhinekaan sekarang ini, masih terjadi intoleransi beragama, masih ada kelompok tertentu yang ingin mengganti ideologi Negara Indonesia, disamping itu juga ada terorisme dan separatisme serta memudarnya nilai nilai luhur budaya bangsa.


Era sekarang, menurut Kapolda, para warga dunia, hidup di 2 dunia. Dunia nyata dan dunia maya. Bagaimana beretika dalam bermedia sosial. Di dunia maya sekarang ini, iptek semakin maju, tetapi peradaban semakin mundur. Misalnya berhujat, mencela orang, yang di media sosial tidak ada tata kramanya.


Tantangan kita di media sosial yaitu berita bohong (hoax), berita palsu (fake News), penyebaran kebencian (hate speech), dan pencemaran nama baik. Hati hati jangan mudah terprovokasi dengan (berita bohong) media sosial, dan juga, kita jangan menjadi profokator di media sosial," tegas Kapolda berpesan kepada seluruh Mahasiswa.





Friday, August 18, 2017

Ramah Tamah Gubernur DIY Dengan Paskibraka Se DIY

-JOGJA- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengundang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) se DIY dalam acara ramah tamah selepas melaksanakan tugas Kenegaraan HUT ke 72. Acara ramah tamah ini berlangsung di Pendopo Kepatihan Danurejan Yogyakarta, jumat (18/08/2017).


Hadir dalam acara ramah tamah ini Kapolda DIY, Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Kabinda DIY Brigjen Pol. Drs. Anang Iskandar, Kasrem 072 Pamungkas Kolonel Inf. Ida Bagus Ketut Surya, Danlanal Yogyakarta Letkol Laut (P) Arya Delano serta para Paskibraka yang kemarin bertugas di lingkungan Istana Gedung Agung Yogya dan Kabupaten Kota se DIY yang berjumlah 221 orang.


Dalam sambutannya kepada Para Paskibraka, Gubernur DIY mengatakan dan mengucapkan terimakasih karena Upacara Peringatan detik detik Proklamasi (kemarin-red) dan penurunan Bendera telah berjalan dengan lancar khidmad dan berjalan dengan baik. Semua ini berkat dengan adik adik Paskibraka.


Disamping itu, Gubernur juga menyinggung tentang Tema Indonesia Kerja bersama. Menurutnya, tema ini menuntut alumni paskibraka untuk membangun teamwork, guna tercapai optimalisasi hasil bersama.


"Dengan teamwork yang kompak, dikemudian hari bisa dijadikan dasar keunggulan bersaing di kompetisi kancah masa depan. Saya berharap, agar para alumni paskib membentuk wadah untuk sharing ide, guna membentuk ide-ide yang inovatif dan fresh, sehingga kita (pemerintah) tahu inovasi anak muda," terang Gubernur DIY.


Gubernur berharap Generasi muda saat ini harus mampu membangkitkan kembali bangsa negara ini dari segala keterpurukan. Dirinya menghimbau, jika suatu saat nanti para anggota Paskibraka ini auatu saat menjadi pemimpin,harus bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Meski harus mengorbankan kepentingan pribadi dan golongan sendiri.


"Dengan harapan seperti itulah, saya mengucapkan terimakasih kepada semua anggota Paskibraka yang telah menuntaskan tugasnya dalam proklamasi hut ke 72 (kemarin), setelah pelepasan (tugas) ini, saya harap citra Paskibraka tetap harus dijaga," tegas Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta ini mengakhiri sambutan.


Paskibraka Propinsi DIY dan Kabupaten Kota se DIY ini sebelum pelaksanaan tugas Detik detik Proklamasi kemarin, disamping dilatih dengan Baris Berbaris, mereka juga dilatih dengan formasi pengibaran bendera. Selain itu diberikan pula materi peningkatan Nasionalisme, kebangsaan, kebudayaan tentang Keistimewaan Yogyakarta, makna lambang Negara, moral etika, dan psikologi.


Para anggota Paskibraka ini diseleksi secara ketat melalui serangkaian tes, mulai dari tahap Sekolah SMA/SMK, tahap Kabupaten/kota, sampai dengan tahap Propinsi. 2 orang terbaik yang terdiri dari 1 orang Putra dan 1 orang Putri, dari seleksi tingkat Propinsi, berkesempatan menjadi Paskibraka tingkat Nasional yang bertugas di Istana Negara Kepresidenan Jakarta.


Sunday, August 13, 2017

Sambut Hari Kemerdekaan, BUMN Melalui BNI Gelar Pesta Rakyat dan Pemecahan Rekor Muri

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui PT Bank Negara Indonesia (BNI) menggelar pesta Rakyat Istiwewa di Alun Alun Utara Yogyakarta, Ahad Pagi (13/08/2017). Pesta Rakyat Istimewa ini digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (Hut RI) ke 72 tahun.


Pesta Rakyat Istimewa ini turut dimeriahkan dengan Jalan Sehat, Pesta Kuliner Rakyat, Hiburan Artis Nasional, Pameran Mitra Binaan BUMN, Pasar Murah serta undian Door Prize Sepeda Motor. Dan acara Puncak yaitu pemecahan Rekor Muri berupa Makan Gudeg sebanyak 4000 Porsi secara Bersama sama.


Dalam acara Pesta Rakyat Istimewa BUMN ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wakil Ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto, S.I.P., Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setiawan, S.I.P., Danlanud Adisucipto Yogya, Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M., serta para peserta Gerak Jalan Pesta Rakyat Istimewa.


Ditemui para pewarta media cetak maupun elektronik di sela sela acara Pesta Rakyat Istimewa BUMN, Dirut BNI Ahmad Baiquni mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan acara ini adalah ingin memberikan informasi kepada masyarakat bahwasanya BUMN ini hadir di seluruh negeri.


"Dengan adanya kegiatan pesta rakyat ini, secara langsung rakyat bisa mengetahui bahwa BUMN ini hadir di setiap setiap setiap hadir di setiap setiap setiap kota yang ada di seluruh Indonesia," terangnya kepada para Pewarta.


Menyangkut tentang Pemecahan rekor Muri, Ahmad Baiquni mengatakan alasannya Kenapa dipilih makanan Gudeg serta pelaksanaan digelar di Jogja, "Karena (Gudeg) ini kan khas makanan di Jogja. Dan Kenapa juga (pelaksanaan) di Jogja, karena di Jogja ini merupakan kota yang sangat spesial. Karena lahirnya BNI di kota Jogja ini," katanya lagi.


Secara khusus, Ahmad Baiquni, berharap, di usia yang ke 72 tahun Indonesia ini, semoga kesejahteraan daripada masyarakat Indonesia ini bisa lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya.


"Dan harapan kami ke depan pun yang namanya kesejahteraan rakyat Indonesia itu harus menjadi prioritas utama daripada kegiatan BUMN. Tentunya kalau BUMN hadir di dalam suatu daerah atau kota, kita ingin berpartisipasi langsung apa yang menjadi prioritas pembangunan dari daerah tersebut maupun dari kota tersebut," harapnya.


"Kalau seandainya misalkan kota Jogjakarta ini butuh pengembangan UMKM (yang) sesuai dengan bidang BNI di bidang perbankan, maka kami (BNI) siap untuk memberikan pembiayaan kredit kepada UMKM tersebut. Kemudian juga apabila kota (Jogja) membutuhkan (program) Smart City maka kami siap mendukung fasilitas-fasilitas atau sarana prasarana yang bisa mewujudkan (program) Smart City tersebut," sambungnya mengakhiri wawancara.



Thursday, August 10, 2017

Ambil Apel Pagi Kepada Anggota Ditlantas Polda DIY, ini Pesan Kapolda DIY

-JOGJA- Salah satu Program Promoter Kapolri adalah terkait dengan peningkatan kinerja dalam rangka untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat. Di bidang kinerja, hal yang paling mendasar dan paling konsen diperhatikan Kapolri adalah pelayanan publik.


Hal inilah yang disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., kepada Anggota Ditlantas Polda DIY, dalam apel pagi di halaman Ditlantas, Pingit Yogya, Kamis (10/8/2017).


"Artinya Apakah administrasi di loket pelayanan SIM, BPKB, STNK dan juga pelayanan terkait penggelaran anggota di lapangan lapangan lapangan lapangan. Kalau kita mengacu pada dua hal tersebut, barometer atau indikator yang paling kelihatan adalah terkait bidang lalu lintas," Kata Kapolda.


Karena pelayanan yang sifatnya administrasi, menurut Kapolda, memang ada di lalu lintas yang paling banyak orang dan masyarakat yang dilayani. beda dengan pelayanan SKCK yang (untuk orang) tertentu saja.


"Profesionalisme dan modernisasi peralatan serta manajemen (pada era sekarang) itu yang harus ditumbuhkembangkan. Bukan hanya semata-mata penggelaran pasukan di lapangan, tapi bagaimana pelayanan publik kita sekarang semakin di genjot terus dengan berbagai macam upaya birokrasi. Intinya adalah pemanfaatan teknologi," ujarnya.


"Saya harapkan di Polda DIY (ini) pelayanan-pelayanan yang sifatnya berbasis IT itu kemudian harus terus kita kembangkan. (Tetapi) Keberadaan polisi di tengah-tengah masyarakat itu takkan masyarakat itu takkan bisa tergantikan dengan teknologi secanggih apapun. Jadi bukan berarti kemudian teknologi itu tidak perlu tapi teknologi tetap harus dikembangkan," sambungnya lagi.


Kapolda menambahkan, secanggih apapun peralatan, tetap sentuhan kemanusiaan harus tetap dikedepankan. Bagaimana senyum sapa salam itu menjadi penting dalam pelayanan kita kepada masyarakat.


"Terkait dengan berbagai kegiatan VVIP atau kegiatan yang lain, rekan-rekan sudah melaksanakan dengan baik. Selama ini tidak pernah menerima komplain. Mudah-mudahan selama koordinasi (pam VVIP) telah berjalan dengan baik. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan tugas-tugas yang selama ini telah dilaksanakan oleh rekan-rekan," ucap Kapolda mengakhiri.


Cegah Kanker Serviks, Rs Bhayangkara Gelar Penyuluhan

Kanker serviks ini adalah kanker leher rahim. Sebagai wanita harus melindungi diri dari penyakit tersebut. Sakit itu tidak ada yang menginginkan.


Hal ini yang disampaikan oleh Wakil Kepala Rumah Sakit (Waka Rumkit) Bhayangkara Polda DIY dr. Winanti dalam Penyuluhan kesehatan tentang Kanker Serviks kepada 75 orang Polwan dan ASN, di RS Bhayangkara, Sleman, rabu (9/8/2017).


Dr. Winanti mengatakan, bahwa menurut data, Setiap satu jam, 1 orang wanita meninggal karena kanker serviks. Dalam sehari, 26 wanita meninggal.


"Di Indonesia, lebih dari 70% pasien datang ke Rumah sakit dalam kondisi stadium lanjut. Rata rata berusia 35 th sd 55 th," terang Dr. Winanti.


"Sedangkan Penyebab kanker serviks yaitu (dari) Humam Papiloma Virus (HPV). Pria pun bisa terkena HPV. tanpa disadari, kita pun juga bisa terinfeksi HPV," sambungnya kepada para peserta.


Kanker serviks menurut Dr. Winanti, tidak terjadi tiba tiba. Biasanya diperlukan waktu bertahun tahun, walaupun terkadang dapat terjadi dalam waktu yang lebih singkat.


"Ketika seseorang perempuan terinfeksi tipe tipe tertentu HPV dan sistem imun tubuhnya tak mampu membersihkan virus tersebut, Maka sel sel yang abnormal dapat berkembang di daerah serviks," katanya.


"Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel sel abnormal ini akan berkembang menjadi pra kanker, dan secara bertahap menjadi kanker," sambungnya lagi.


Dr. Winanti berujar, faktor resiko terkena kanker leher rahim antara lain menyerang pada wanita usia diatas 35 tahun. Karena pada umur itu aktif secara seksual. Dia pun menganjurkan untuk umur itu melakukan Pap Smear. Sedangkan Faktor Pil KB yang tidak cocok juga berpengaruh. Riwayat keturunan, sering berganti ganti pasangan, itu juga faktor pemicu.


"Gejala Kanker serviks yaitu perdarahan diluar siklus menstruasi. Ada riwayat keputihan yang menahun. Nyeri yang menjalar dari pinggang kebawah. Juga perdarahan setelah melakukan hubungan seksual. Kita harus waspada," kata Dr. Winanti mewanti wanti kepada peserta.


Dr. Winanti memberikan solusi bagaimana cara melawan HPV, yaitu dengan konsultasi berkala dengan dokter, juga dengan vaksinasi. Vaksinasi dapat membantu, walaupun hanya mengurangi meskipun tidak menghilangkan sama sekali. Selain itu juga dengan melakukan Pap Smear.


"Vaksinasi HPV diprioritaskan untuk individu yang naive (belum terpapar), yaitu target usia 9-13 tahun. Kenapa pada usia segitu? Karena pada usia segitu belum aktif secara seksual (belum melakukan hubungan suami istri)," ujar Dr. Winanti mengakhiri.


Tuesday, August 8, 2017

Pembukaan PPSMB UGM 2017

Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D. Eng., mengatakan bahwa UGM bangga menerima mahasiswa baru. Menurutnya, para mahasiswa baru ini adalah generasi muda unggulan yang terpilih diantara lebih dari 200ribu pendaftar UGM.


"Dari jumlah pendaftar tersebut merupakan 3,9% dari pendaftar S1 dan 9,4% terbaik dari pendaftar program diploma," kata Prof Panut dalam sambutannya di dalam pembukaan Pelatihan Pembelajaran Sukses  Mahasiswa Baru (PPSMB), di lapangan Grha Sabha Buana UGM, senin (7/8/2017).


Dalam acara pembukaan PPSMB UGM tahun 2017 ini tampak hadir Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Gubernur Jawa Tengah yang juga sebagai Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) H. Gandjar Pranowo, S.H., Kapolda DIY Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Majelis Wali Amanat UGM, Para Dekan UGM dan 9250 orang mahasiswa Baru UGM angkatan 2017.


Menurut Prof Panut, UGM sebagai universitas tertua dan terkemuka di Indonesia, lahir dan berkembang bersama sejarah bangsa. UGM mengikuti jati diri sebagai Universitas Nasional, Universitas perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas kerakyatan, dan Universitas pusat kebudayaan.


"Rangkaian kegiatan PPSMB ini adalah perwujudan dari jati diri tersebut diri tersebut. Kita yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia mewakili seluruh provinsi di Indonesia bersatu disini di lapangan Pancasila," tegas Prof. Panut.


Prof. Panut berujar, selama 6 hari kedepan para mahasiswa baru ini akan dikenalkan dengan nilai-nilai ke UGM an. Nilai-nilai ke Indonesia an, pengenalan sarana prasarana akademik, dan materi-materi terkait soft skill.


"Dalam tahun-tahun selanjutnya di UGM Saya berharap kita dapat berproses bersama sehingga adik-adik semua menjadi insan yang unggul dan cerdas di bidang akademik dan sosial, tangguh, terampil inovatif, dan mampu berpikir jauh kedepan," harap Prof. Panut.


"Jika selama ini kita semua mendengar tentang kebesaran UGM, hal ini salah satunya karena prestasi dari mahasiswanya,  (dan) tentu karena prestasi para alumninya," sambungnya.


Prof. Panut bersama akademisi UGM mengajak adik-adik untuk selalu membawa nama baik UGM di setiap tindakannya dengan berprestasi dengan setinggi-tingginya, dan harus mampu menjadi role model bagi setiap unsur bagi masyarakat di sekitarnya.


"Saya ucapkan selamat anda menjadi bagian UGM, Kami yakin dengan bergabungnya adik-adik di Universitas ini, UGM akan menjadi universitas yang makin berkontribusi bagi bangsa dan negara, dan lebih dikenal masyarakat dan dunia," katanya mengakhiri sambutan.


Dalam Pembukaan PPSMB UGM th 2017 ini dimeriahkan dengan atraksi Jupiter Acrobatic Team, Terjun Payung TNI Polri, peragaan berbagai macam Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan UGM, serta teatrikal Patih Gadjah Mada saat mengucap Sumpah Palapa pada masa lampau.


Friday, August 4, 2017

Diklat ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan Dan Keistimewaan DIY Tahun 2017

Saat ini, Dunia memasuki era Global. Tujuan perang sudah bukan perang Konvensional, tetapi lebih kepada perang untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada. Sekarang perangnya melalui perang ideologi, perang intelijen dan lain lain.


Hal ini yang dikatakan oleh Kepala Sekolah Polisi Negara (Ka SPN) Selopamioro Polda DIY, AKBP Farid Zulkarnain, S.I.K saat menjadi Narasumber Diklat ideologi Pancasila, Wawasan Kebangsaan Dan Keistimewaan DIY Tahun 2017, Kepada Para Pejabat Struktural eEselon III Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, di Aula Gedung Obvit, Jumat (4/8/2017).


Menurut AKBP Farid, berkaitan masalah Narkoba, Jogja sendiri merupakan daerah penyaluran Narkoba, Jogja merupakan kota Pelajar. Sasaran utama peredaran Narkoba yaitu kepada pelajar. Jogja bukan sebagai daerah penyalur, tapi sebagai daerah pengguna.


"Paling banyak sabu dan ganja, rata rata para pengguna membeli dari daerah luar. Mereka pakai kurir (dalam transaksinya). Ini sangat ironis," kata AKBP Farid kepada sekitar 40an peserta.


AKBP Farid menambahkan, menurut data Kepolisian tahun 2016, pemakai narkoba kurang lebih 5,1 juta orang, dan dari itu sekitar 15ribu orang meninggal setiap tahunnya.


"Upaya kita sudah dilakukan (dalam pemberantasan maupun pencegahan peredaran Narkoba). Tingkat sekolah ada kegiatan mos misalnya. Kita sudah masuk kesana. Sudah melakukan penyuluhan tentang akibat atau dampak menggunakan Narkoba," terang AKBP Farid.


"Kita juga memberikan contoh (bentuk barangnya), misal, ganja itu seperti apa. Ekstasi itu seperti apa. Dampaknya pun seperti apa," sambungnya.


Terkait masalah patroli, AKBP Farid mengatakan bahwa salah satu tugas Polri adalah Harkamtibmas. Bahwa patroli sudah menjadi tugas pokok. Tetapi saat ini kendalanya, luas wilayah disuatu daerah kadang tidak sesuai dengan jumlah Polisi yang ada.


"Idealnya 1: 350. Maksudnya, 1 polisi mengamankan 350 masyarakat sipil. Patroli ini Tidak hanya anggota yang berseragam tapi ada juga anggota yang tidak berseragam. Hanya mungkin Kapolsek (setempat) mempunyai skala prioritas. Dimana tempat tempat yang berpotensi wilayah rawan," ujar Farid.


Terkait masalah penggunaan media sosial, AKBP farid berujar bahwa pelaku pelaku teroris, saat ini mereka belajar membuat bom dari media sosial. Sekarang perkembangan media sosial sangat pesat. Dia berharapkan bahwa media sosial sekarang ini diisi dengan konten Positif.


"Jangan bangga dengan anak yang pintar karena belajar dari Youtube, banggalah anak anda pintar karena dari Gurunya sendiri," tegas AKBP Farid mengakhiri.


Sidang Terbuka Kelulusan Bintara Polri Polda DIY

-JOGJA- Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) meloloskan sekitar 216 Orang calon Siswa Bintara Polri untuk di didik menjadi anggota Polri. Yang terdiri dari Bintara PTU (Polisi Tugas Umum) sebanyak 196 orang Polisi Pria dan akan di didik di SPN Selopamioro. Bintara Polwan berjumlah 13 yang akan dididik di Sepolwan Ciputat Jakarta. Bintara TI (Teknologi Informasi) sebanyak 6 orang yang terdiri dari 5 orang pria dan 1 orang wanita. Serta Bintara Musik 1 orang. Khusus Musik dan TI akan dididik di SPN Cisarua Bogor.


Sidang terbuka kelulusan Calon Bintara Polisi ini digelar di Gedung serbaguna Polda DIY, Jumat (4/8/2017). Dengan menghadirkan orang tua atau wali calon bintara serta Pengawas Eksternal yang sebelumnya telah ikut serta dalam kepanitiaan penerimaan Bintara Polri th 2017.


Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., mengatakan kepada para Calon Siswa yang mengikuti sidang terbuka kelulusan, jika semisal  hari ini tidak beruntung (tidak lolos) itu adalah keberhasilan yang tertunda.


“Sebagai mana komitmen kita bersama waktu di Gor UNY yang lalu (April kemarin-red), saya katakan masuk anggota Polri melalui tahapan seleksi yang sangat ketat dan saya wanti wanti betul agar jangan tergiur oleh bujuk rayu (oleh pihak pihak yang mengaku bisa meloloskan), jangan sampai tergoda. Saya katakan itu bohong dan (anda) tertipu mentah mentah,”kata Kapolda di hadapan Calon Siswa dan Orang tua siswa yang hadir.


“Jadi kalau masih ada yang tergiur dan tertipu (itu) bukan salah Kapolda, bukan salah panitia. Bagaimana (kita) melakukan seleksi yang sebaik baiknya,”sambungnya.


Kapolda menambahkan kalau seandainya terpilih, nanti merupakan calon calon terbaik diantara yang terbaik. Serta mengucapkan terimakasih kepada panitia yang sudah bekerja keras dalam proses seleksi Penerimaan.


‘’Untuk yang tidak lolos, tetap harus semangat, tetap harus sabar. Ada kesempatan berikutnya silakan mengulang lagi. Sedangkan untuk adik adik yang akan diterima (mengikuti Pendidikan) agar orang tua selalu memberi dukungan,”tegas Kapolda.


“Ingat, belajar terus. Begitu lulus pendidikan ada kesempatan Kuliah silakan ambil kuliah. Anda jadi bintara, tetapi kelak anda berpikir menjadi perwira,”sambungnya mengakhiri sambutan.


Pendidikan Bintara Polri sendiri akan dibuka pada Rabu 9 agustus 2017 dan direncanakan akan diadakan penutupan pendidikan pada selasa 6 Maret 2018. Sedangkan waktu pendidikan akan berlangsung selama 7 Bulan. Pada saat penutupan pendidikan akan langsung dilantik dan menyandang pangkat Brigadir Polisi dua (Bripda).


Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft"...