Saturday, July 29, 2017

Hati Bhakti TNI AU Ke 70, KASAU Harapkan Peremajaan Pesawat Tempur Segera Terealisasi

-JOGJA- Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI AU) menggelar Upacara Peringatan Hari Bhakti TNI AU ke 70 di lapangan Dirgantara Kesatrian Akademi Angkatan Udara, Sabtu pagi (29/07/2017).


Hadir dalam Peringatan Hari Bhakti TNI AU antara lain Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kapolda DIY Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Fajar Setiawan, dan seluruh Pejabat Utama TNI AU.


Disamping Upacara, dilaksanakan pula wisuda Purna Bhakti kepada sekitar 36 orang Perwira Tinggi TNI AU yang memasuki Masa Pensiun antara lain Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna (Mantan KASAU), dan Marsdya TNI (Purn) F.H.B. Sulistyo, S.Sos (Kepala Basarnas).


"Hari ini memang hari yang Khusus, karena didalam yang wisuda Purna Bhakti, yang kita lepas adalah Mantan KASAU. Kalau tidak ada Mantan KASAU biasanya tidak ada defilenya. Itu yang kekhususannya," terang Marsekal Hadi kepada para pewarta seusai Upacara Peringatan Hari Bhakti TNI AU ke 70.


Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., menjelaskan, rangkaian kegiatan hari Bhakti TNI AU ke 70 saat ini, TNI AU melaksanakan ziarah ke Monumen Ngoto, Sambung Rasa, Upacara Peringatan, serta Pelepasan para Perwira Tinggi yang memasuki masa pensiun.


Terkait Modernisasi Alutsista (alat Utama Sistem Kesenjataan), KASAU mengatakan, TNI AU saat ini berbasis kepada Minimum Essential Force, saat ini Kementerian Pertahanan merencanakan untuk membeli 11 Pesawat Sukhoi Su-35 sebagai pengganti pesawat F-5E yang sudah di Grounded.


"Kami (Angkatan Udara) mengharapkan segera terealisasi. Karena Penerbang-penerbang saya di Skuadron 14 yang menerbangkan Pesawat F-5E, hampir 1,5 tahun tidak terbang. Sehingga kita menunggu Alutsista tersebut. Mudah-mudahan pesawat tersebut segera hadir," ujar KASAU mengakhiri wawancara.


Wednesday, July 26, 2017

Bedah Buku dan Workshop Tema "Perlindungan Kebebasan Beragama : Potret dan Dinamika Kerja Kepolisian Di Daerah

-JOGJA- Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia (Pusham UII) mengadakan acara Bedah Buku Dan Workshop dengan tema "Perlindungan Kebebasan Beragama : Potret dan Dinamika Kerja Kepolisian di Daerah" di Hotel Jogjakarta Plaza, Rabu (26/07/2017).


Hadir dalam kesempatan ini sebagai Narasumber Bedah Buku, Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Anggota Komisi Yudisial RI Periode 2005-2010 dan Wakil Ketua KPK 2010-2011 M. Busyro Muqqodas, S.H., M.Hum, dan Dosen Universitas Sanata Dharma Dr. Haryatmoko. Serta sekitar 50an orang peserta yang terdiri dari berbagai organisasi.


Kepada para Pewarta, Kapolda DIY mengucapkan terimakasih kepada para penyusun buku yang dimana dalam isi buku tersebut, adalah kritikan dan juga masalah masalah di Intern Kepolisian dan bagaimana Para Penulis mencoba untuk memberikan masukan terkait permasalahan-permasalah tersebut.


“Kita, bagaimanapun juga organisasi Polri itu kan besar. Bagi kami ini adalah diagnosa.  Kalau misalkan sekiranya ada hal hal yang kurang  dari kita, ini kemudian masukan yang bagus untuk kita perbaiki,” ujar kapolda kepada para Pewarta.


“Tetapi kami juga meluruskan ada hal yang  tidak pas, ini kami langsung sampaikan. Jadi ini semua adalah kritik yang membangun. Ya jadi (ini) hal yang positif untuk perbaikan Polri kedepan,” sambungnya.


Secara khusus Penulis Buku yang berjudul "Perlindungan Kebebasan Beragama : Potret dan Dinamika Kerja Kepolisian di Daerah" St Tri Guntur Narwaya mengatakan, Indonesia merupakan negara hukum yang berdasarkan konstitusi. Hukum yang berlaku di Indonesia tidak membenarkan adanya diskriminasi terhadap kelompok agama atau keyakinan tertentu.


“Negara mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh untuk memberi perlindungan atas hak kebebasan beragama dan berkeyakinan. Seperti yang tercantum dalam keamanan hukum dan hak asasi manusia negara mempunyai kewajiban pokok terhadap hak asasi warga negara yaitu melindungi memenuhi dan menghormati hak asasi warga negara termasuk didalamnya yakni hak kebebasan beragama dan berkeyakinan turun di dalamnya,” katanya melalui Bukunya tersebut di Pengantar Redaksi.


Menurutnya, hak atas rasa aman dan nyaman dalam kehidupan beragama sepenuhnya telah dilindungi oleh undang-undang. Buku tersebut merupakan catatan penting dan menarik dari rangkuman hasil riset yang mampu memberikan potret situasi seperti apa dinamika institusi kepolisian berhadapan dengan problem kebebasan beragama di beberapa daerah.


“Buku ini sekaligus menjadi dokumen penting atas potret besar yang sudah dilakukan kepolisian untuk tugas perlindungan kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia,” tegas St Tri Guntur Narwaya.


“Semoga kajian ini bisa bermanfaat untuk mendorong wajah Kepolisian yang lebih profesional. Secara umum juga berharap bisa menyumbang bagi penciptaan kondisi keberagaman yang lebih nyaman aman dan berkeadilan di tengah masyarakat,” sambungnya melalui Pengantar Redaksi.


Evaluasi Program 1 Quick Wins Polri Di Polda DIY

Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda DIY menerima kunjungan Tim Monitoring, Evaluasi, dan Asistensi dari Mabes Polri Tentang Pelaksanaan Program 1 Quick Wins Renstra Polri di Polda DIY dan Jajaran di Aula Gedung Timur Mapolda DIY, Rabu pagi (26/07/2017).


Tim dari Mabes Polri sendiri diketuai langsung oleh Brigjen Pol. Drs. Eddy S Tambunan, M.Si., dan beranggotakan sekitar 10 orang. Dan diterima langsung oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) DIY, Kombes Pol. Drs. Teguh Sarwono, M.Si., mewakili Kapolda DIY. Beserta seluruh Pejabat Utama Polda DIY.


Brigjen Pol. Drs. Eddy S Tambunan, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa Pasca Reformasi sampai saat ini yang ditandai dengan keran Demokratisasi telah menjadi lahan subur timbulnya Kelompok Islam Radikal.


"Fenomena radikalisme di kalangan umat Islam seringkali berdasarkan dengan paham keagamaan sekalipun (sebagai) pencetus radikalisme bisa lahir dari berbagai sumber (ekonomi, Politik, sosial)," ujar Brigjen Eddy dalam paparannya.


Sedangkan Pola Organisasinya, menurut Brigjen Eddy, melalui gerakan Moral Ideologi, dan melalui gaya militer.


"Tahapan pembentukan mereka ini yaitu membentuk kepribadian, sehingga dia bisa masuki paham paham radikal," tegasnya.


Brigjen Eddy menambahkan, untuk saat ini juga ada seruan dari Menteri Pendidikan Kebudayaan tentang pemasangan lambang Garuda Pancasila sebagai dasar Negara di ruangan ruangan sekolah. Menurut Eddy, ada temuan sekolah di suatu tempat yang gurunya mengajari mereka tidak boleh hormat bendera.


"Harapan saya di jogja ini tidak ada sekolah yang seperti itu," sambungnya.


Setelah acara Penerimaan Tim selesai, dilanjutkan dengan pendalaman Program Quick Wins Program 1 di tiap tiap Satuan Kerja, meliputi satker Intelkam, Reskrim, Sabhara, Brimob, Binmas, dan Polairud.


Quick Wins Program 1 sendiri meliputi Program Penertiban dan Penegakkan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan
Anti Pancasila.


Sunday, July 23, 2017

Pengajian Akbar Mujahadah Al Asjad IX, Ponpes Al Muhdi Krapyak Ngemplak, Kapolda DIY : Saya Harap Polisi dan Ulama Hubungannya Semakin Erat

Para ulama itu adalah para pewaris Nabi. Barang Siapa memuliakan ulama, dia juga memuliakan Nabi.


Demikian kata Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si dalam sambutannya di pengajian Serta Mujahadah Al-Asjad IX Pesantren Al-Muhdi Krapyak, Wedomartani, Ngemplak, Sleman YKA, Ahad malam (23/07/2017).


Dalam acara Pengajian Akbar ini dihadiri oleh Pimpinan ponpes Al Muhdi Krapyak Ngemplak KH Agus Rully, Suriyah Nahdlatul Ulama DIY KH Mas'ud Masduki,  Pengasuh PP Irsadul Anam Kyudan Kalasan KH Tamim Barmawi, Pimpinan Ponpes Ngrukem Bantul KH Khudori, Sekretaris Pemerintah Desa Wedomartani KH Ahmad Dana, lurah Wedomartani H. teguh Budianto, serta Kapolsek Ngemplak Kompol Sugiyarto.


Menurut Kapolda, akhir akhir ini, umat Islam seperti terbelah. Seperti Pilkada kemarin, walau di (Pilkada) Jakarta, tetapi pengaruhnya sampai ke seluruh negeri.


"Ditambah peristiwa lain, yang mewarnai kehidupan masyarakat. Radikalisme, terorisme, dan yang terakhir, munculnya paham-paham yang menyimpang. Untungnya pemerintah tegas membubarkan organisasi tersebut," tegas Kapolda di hadapan Para Jamaah Pengajian sekitar 300an orang.


Kapolda mengatakan, Terorisme yang mengedepankan paham Takfiri sangat membahayakan sekali. Paham Takfiri sendiri adalah Paham yang mudah mengkafirkan orang Muslim lain yang tidak sepaham dengan mereka.


Disamping itu, Kapolda berharap kepada para Jamaah agar jangan mudah terombang ambing. Serta mengikuti apa yang menjadi arahan Kyai dari NU, maupun Muhammadiyah, yang ikut andil dalam memerdekakan Negara Indonesia.


"Pancasila sudah Final. Jika saat ini (ada sekelompok orang) tidak menganggap Pancasila, brarti tidak menghargai para ulama terdahulu yang ikut memperjuangkan Kemerdekaan Bangsa ini," ujarnya.


Polda DIY, kata Kapolda, menginginkan kerjasama dengan baik. Polisi itu milik bersama. Polisi jangan dimusuhi.


"Kalau masih ada kurang, tolong kami ditegur. Polisi punya masyarakat Indonesia. Saya ucapkan terimakasih atas undangan malam ini, semoga semakin rekat hubungan antara Polisi sebagai representasi kehadiran Pemerintah di masyarakat dengan Para Ulama," kata Kapolda mengakhiri sambutan.


Acara Puncak pengajian Akbar Mujahadah Al Asjad IX Ponpes Al Muhdi Krapyak Ngemplak diisi dengan Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW serta pengajian oleh KH Mahyam dari Grobogan Jateng.


Thursday, July 20, 2017

Bentuk Mental Kepribadian, 10 Orang Mahasiswa IST Akprind diberikan Pendidikan Dasar Satuan Mahasiswa Bhayangkara

-JOGJA- Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda DIY menggelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar kepada Satuan Mahasiswa Bhayangkara (Satmabhara) Institut Sains Dan Teknologi (IST) Akprind. Acara ini digelar selama 5 (lima) hari dimulai dari Kamis, 20 Juli 2017 sd Senin,24 Juli 2017. Peserta Diksar terdiri dari 10 Orang yang merupakan mahasiswa IST Akprind. Sedangkan Lokasi Diksar Di Mako Detasemen A Sat Brimob DIY Gondowulung Bantul.


Ditemui para Pewarta usai Upacara Pembukaan Pelatihan Diksar Satmabhara, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., berharap kepada para peserta agar setelah mengikuti Pelatihan, tingkat disiplin di lingkungan kampus itu mereka bagus. Tidak membuat ulah, kemudian juga bisa memberikan infromasi kepada rekan rekan yang lain.


Kapolda menambahkan, kedepan Polda DIY akan melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Antara lain dari UIN, UII,  dan dari beberapa perguruan tinggi yang lain. Sehingga nanti diharapkan latihannya bersama-sama. Dan tempat pelatihan dapat bergiliran.


“Jadi bukan hanya kerjasama di lingkungan kampus saja, tetapi (juga) dengan kemitraan dengan kampus kampus yang lain. Karena kita juga melihat, jogjakarta ini kampus/ perguruan tinggi sangat banyak sekali”, ujar Kapolda usai Upacara Pembukaan Diksar Satmabhara, kamis pagi (20/07/17)


Kapolda berujar saat ini yang sudah berjalan antara lain PKS (Patroli Keamanan Sekolah), Saka Bhayangkara, Polisi Cilik untuk tingkat SD.  Sedangkan kalau di Perguruan Tinggi,Satmabhara namanya.


“Kalau Instruksi (dari Mabes) memang kita harus menjalin kemitraan. Ada Police Goes to School, Police Goes to Campus. Nah salah satunya ini (Satmabhara). Kemudian juga penjabarannya disesuaikan dengan kearifan lokal. Dan kondisi yang ada di wilayahnya masing masing. Nah khusus di Jogja ini punya banyak kampus dan perguruan Tinggi kita melalui kegiatan Satmabhara ini’’, lanjut Kapolda seraya menambahkan.


“Jadi sebenarnya hal yang paling teknis  di Kepolisian kita kenalkan kepada mereka. Jadi  sekaligus mereka terbekali Soft Skill. Artinya misalnya, pengetahuan baris Berbaris, itu sudah pasti. Safety Riding, Olah TKP, mereka paling tidak sudah tahu. Inilah yang akan kita kenalkan kepada mereka sehingga mereka mempunyai Soft Skill”, sambung Kapolda mengakhiri.


Senada dengan Kapolda DIY, Direktur Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Kombes Pol. Rudi Heru Susanto mengatakan, pihaknya memang sudah melakukan sosialisasi tentang Satmabhara, bahwa sekarang ini ada Peraturan Kapolri, yang memerintahkan  Satwil punya Satmabhara.


“Sebetulnya angkatan sebelumnya sudah ada, sekarang  kita aktifkan betul  kegiatannya. Beda dengan yang lalu. Nah ini semua Fungsi masuk, ada Sabhara, Binmas, Brimob, Lalu Lintas dll. Nanti kita bekali dengan Pengenalan Kemampuan seperti itu”, tegas Heru kepada Pewarta.


“Kalau dulu (angkatan terdahulu) mereka tidak dilatih di Brimob, tapi di Kampusnya saja. Tetapi pelatihnya tetap dari kita (Polri). Sedangkan untuk yang sekarang, digembleng di Brimob baru pertama kali ini”, sambungnya.


Heru mengatakan bahwa kegiatan Satmabhara ini adalah kegiatan yang sukarela. “Mereka tidak dipaksa. Di Akprindnya sendiri, mereka bisa memilih seni, olahraga, Satmabhara monggo. Tapi kita memang harus mensosialisasikan bahwa Satmabhara sangat penting bagi kehidupan”, katanya mengakhiri.


Diakhir Upacara Pembukaan, di laksanakan peragaan berupa Safety Ridding, pengenalan alat untuk pelatihan, serta Foto bersama.


Wednesday, July 19, 2017

Audensi Kapolda DIY Dengan Balai Besar Pemuliaan tanaman Kehutanan

Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., didampingi Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kombes Pol. Iman Prijantoro, SH, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Krimsus), Kombes Pol. Drs. Gatot Agus Budi Utomo, Wakil  Direktur intelijen Dan Keamanan (Wadir Intelkam) AKBP Suswanto menerima audensi dari Kepala Balai Besar Litbang Bio Teknologi dan pemuliaan tanaman hutan “Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan” Ir. Tandya Tjahjana, M.Si, beserta staf di ruang tamu Kapolda, rabu (19/07/2017).


Pertemuan ini membahas tentang persiapan Kegiatan IUFRO INAFOR Joint International Conference 2017 yang akan di gelar di hotel Alana, Yogyakarta tgl 24-27 Juli 2017 yang akan datang. Ir. Tandya mengatakan, acara ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Riset dan Teknologi Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Ak, Ph.D, CA, serta para peserta dari delegasi mancanegara.


Ir Tandya menambahkan bahwa acara ini membutuhkan bantuan pengamanan dari Kepolisian Polda DIY. Karena diperkirakan kurang lebih 100 orang tamu VIP akan datang menghadiri.


Audensi berlangsung dalam suasana yang cair dan santai. Dan diakhiri dengan berfoto bersama.


Wednesday, July 5, 2017

Taklimat Awal Wasrik Itwasum Polri Tahap 2 di Polda DIY

Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri mengadakan Taklimat Awal Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik) tahap 2 di Jajaran Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Wasrik ini lebih kepada pemeriksaan tentang penyerapan maupun penggunaan anggaran, serta untuk mengecek sejauh mana kinerja satuan Kerja (satker).


Taklimat Awal Wasrik ini dilaksanakan di gedung Serbaguna Mapolda DIY, rabu (05/07/2017). Dan dihadiri sekitar 100an Anggota Polri maupun PNS pengemban Fungsi Perencanaan Administrasi (Renmin) masing masing satker di lingkungan Mapolda DIY.




Inspektur Wilayah (Irwil) 4 Itwasum Polri Brigjen Pol. Jenmark Mongoloi Simatupang, dalam sambutannya mengatakan bahwa Pengawasan dan pemeriksaan adalah salah satu fungsi manajemen kepolisian sejauh mana penggunanaan anggaran dapat berjalan dengan baik.


"Era kepemimpinan kapolri saat ini dengan promoter diperlukan dukungan penuh oleh seluruh anggota. Maka sasaran giat itwasum adalah wasrik rutin sesuai dengan bidang kerja masing masing," kata Brigjen Jenmark.


Menurut Brigjen Jenmark, Sasaran tahap 2 ini antara lain Tupoksi dalam menjabarkan kebijakan pimpinan Polri, Realisasi penggunaan anggaran serta Produk hasil satker.


"Ini Lebih difokuskan program pengendalian satker dan pengelolaan anggaran apakah sudah tercapai dan apakah sesuai dengan sistem perundang undangan," sambungnya mengakhiri sambutan.


Setelah acara pembukaan Taklimat selesai dilanjutkan pemeriksaan oleh Tim Wasrik kepada masing masing Satker. Direncanakan setelah Satker Mapolda DIY selesai, dilanjutkan Wasrik Ke Polres Polres Jajaran Polda DIY pada hari berikutnya.




Ops Ramadniya selesai, Kapolda DIY ucapkan terimakasih kepada Jajaran

Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada seluruh Jajaran Polda DIY yang telah berhasil dan sukses menggelar Operasi Ramadniya Progo 2017.


Hal ini disampaikan pada saat Apel Pagi minggu pertama Juli, di halaman Depan Mapolda DIY, Rabu (05/07/2017).


Kapolda DIY secara langsung menyampaikan ucapan terimakasih dari Kapolri serta masyarakat luas karena dalam pengamanan idul fitri berjalan lancar dan aman.


"Kemarin baru saja kita melewati momentum giat pengamanan, yaitu operasi ramadniya. Alhamdulillah tahun ini dengan dibantu instansi terkait, juga lapisan masyarakat bersama sama membantu pengamanan kegiatan tersebut," tegas Kapolda kepada peserta apel.


"Ini merupakan upaya kerja keras dari seluruh anggota. Oleh karena itu jadikan ini evaluasi kita kedepan supaya kita dapat menggelar operasi yang lebih baik," sambungnya.


Terkait dengan Hari bhayangkara kedepan Kapolda mengatakan, kegiatan tahun ini diharapkan agar dapat meriah dari tahun kemarin. "Silakan melaksanakan kegiatan masyarakat. Silakan kapolres kapolsek dapat berinovasi. Intinya kemeriahan tersebut dapat dirasakan masyarakat luas," ujarnya.


Kapolda berharap agar momentum Idul Fitri ini dapat menjadikan kita untuk menjadi lebih baik kedepan. Dan Jangan dinodiasi lagi dengan perbuatan perbuatan yang menyimpang.


"Tekad itu harus kita pupuk terus dari sekarang. Jadikan ini sebagai refleksi dan muhasabah," lanjut Kapolda.


Kapolda DIY sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada anggota yang telah berpartisipasi dalam pengamanan Terkait kunjungan mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama.


"itu juga memberikan kontribusi yang cukup besar. Bahwa secara tidak langsung memberikan efek, itu menunjukan bahwa Jogjakarta adalah wilayah yang aman dan nyaman," kata Kapolda DIY mengakhiri.


Pembukaan Pameran Seni Kriya 2018

Kapolda D.I.Yogyakarta Brigjen Pol. Drs. Ahmad Dofiri, M.Si menghadiri pembukaan Pameran Seni Kriya 2018 "Jogja Fashion and Craft"...